Mengapa Islam Menekankan Keadilan dalam Pemerintahan?

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id  — Dalam sejarah peradaban Islam, keadilan merupakan salah satu prinsip paling mendasar yang menjadi pondasi bagi sistem pemerintahan dan tata kelola masyarakat. Berbeda dengan kekuasaan yang hanya mengejar stabilitas atau dominasi, Islam menempatkan keadilan (‘adl) sebagai tujuan utama yang harus diwujudkan oleh setiap pemimpin, mulai dari level tertinggi negara hingga urusan paling kecil dalam kehidupan masyarakat.

Keadilan: Fondasi Peradaban dalam Al-Qur’an

Islam menekankan bahwa keadilan bukan sekadar tuntutan moral, tetapi perintah langsung dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan…” (QS. An-Nahl: 90)

Ayat ini menjadi landasan universal bahwa keadilan adalah kewajiban utama, baik dalam konteks hukum, sosial, ekonomi, maupun pemerintahan. Tanpa keadilan, tatanan masyarakat akan runtuh dan kepercayaan rakyat terhadap pemimpin akan hilang.

Dalam ayat lain, Allah juga menegaskan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencian terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! Karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Ma’idah: 8)

Ayat ini mempertegas bahwa keadilan dalam Islam harus ditegakkan bahkan terhadap musuh, menandakan betapa mulianya kedudukan adil di sisi Allah.

Nabi Muhammad SAW: Teladan Pemimpin yang Adil

Rasulullah SAW sepanjang hidupnya menunjukkan praktik pemerintahan yang adil, transparan, dan mengayomi semua golongan. Baik terhadap Muslim maupun non-Muslim, Rasulullah SAW menjunjung tinggi prinsip keadilan dan tidak pernah memihak secara zalim.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah berada di atas mimbar dari cahaya, yaitu orang-orang yang adil dalam keputusan mereka, terhadap keluarga mereka dan terhadap orang-orang yang berada dalam tanggung jawab mereka.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa pemimpin yang adil akan mendapatkan derajat istimewa di akhirat, karena ia menunaikan amanah kekuasaan dengan penuh tanggung jawab.

Keadilan dalam Praktik Pemerintahan Islam Klasik

Khalifah Umar bin Khattab dikenal luas sebagai simbol keadilan dalam pemerintahan Islam. Ia tidak segan mengoreksi aparat negara, bahkan dirinya sendiri, ketika terjadi penyimpangan.

Salah satu contoh terkenal adalah ketika seorang rakyat mempertanyakan jubah baru Umar yang dianggap terlalu panjang dibandingkan bagian pembagian. Umar pun langsung menjelaskan bahwa jubah itu adalah gabungan jatah dirinya dan anaknya, menunjukkan transparansi dalam kekuasaan.

Model pemerintahan seperti ini menjadi cerminan bahwa keadilan dalam Islam tidak hanya diserukan, tetapi dipraktikkan secara nyata dalam kehidupan publik.

Mengapa Keadilan Ditekankan dalam Pemerintahan?

  1. Menjaga Hak Rakyat: Keadilan memastikan bahwa hak-hak rakyat terlindungi dan tidak terjadi penindasan oleh penguasa.
  2. Menumbuhkan Kepercayaan Publik: Pemerintah yang adil akan mendapatkan loyalitas dan kepercayaan rakyat, yang memperkuat stabilitas negara.
  3. Menghindari Kerusakan Sosial: Ketidakadilan melahirkan kedengkian, pemberontakan, dan kehancuran moral masyarakat.
  4. Tanggung Jawab Akhirat: Pemimpin dalam Islam menyadari bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan: Keadilan, Kunci Keberkahan Pemerintahan

Islam menekankan bahwa tujuan utama dari kekuasaan adalah menegakkan keadilan, bukan sekadar menjalankan kekuatan. Keadilan menjadi parameter utama keberhasilan pemimpin dalam Islam, bahkan menjadi sebab datangnya keberkahan bagi bangsa dan negara.

Dalam dunia yang terus berubah, prinsip keadilan tetap relevan dan sangat dibutuhkan. Pemerintah yang adil akan melahirkan masyarakat yang damai, produktif, dan penuh keberkahan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para khalifah setelahnya.

Share This Article