muslimx.id – Haji dan umrah merupakan ibadah mulia yang menjadi impian banyak umat Islam. Namun, karena keterbatasan fisik atau finansial, tidak semua orang dapat menunaikannya secara langsung. Kabar baiknya, Islam sebagai agama rahmat memberikan banyak jalan alternatif untuk meraih pahala besar, bahkan setara dengan haji dan umrah, melalui amalan-amalan sederhana namun penuh keikhlasan.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadis yang sangat populer di kalangan para ulama:
“Barangsiapa yang salat subuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, lalu salat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti haji dan umrah.” Rasulullah menambahkan: “Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi, hasan menurut sebagian ulama)
Hadis ini menjadi motivasi besar bagi kaum Muslimin yang tidak mampu pergi ke tanah suci, bahwa pahala haji dan umrah bisa diraih melalui amalan ringan namun penuh ketulusan.
Rangkaian Amalan yang Dimaksud
Dari hadis tersebut, terdapat tiga amalan utama yang menjadi syarat:
- Salat Subuh Berjamaah
Salat subuh memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Salat yang paling berat bagi orang munafik adalah salat Isya dan Subuh. Jika mereka tahu keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim) - Duduk Berzikir Hingga Terbit Matahari
Setelah salat, dianjurkan untuk tetap duduk di tempat salatnya, berzikir, membaca Al-Qur’an, atau melakukan amalan ibadah lain hingga matahari terbit. Ini adalah bentuk kesabaran dalam beribadah dan pengagungan waktu-waktu utama dalam Islam. - Salat Dua Rakaat Setelah Terbit Matahari (Salat Isyraq/Dhuha Awal)
Dua rakaat ini dilakukan setelah matahari benar-benar terbit (sekitar 15–20 menit setelah terbitnya matahari). Salat ini juga dikenal sebagai bagian dari salat Dhuha.
Menjalin Hubungan Dekat dengan Allah
Amalan ini mengajarkan kita tentang konsistensi dalam ibadah dan kedekatan spiritual kepada Allah. Duduk di masjid, berzikir, dan menyambung ibadah hingga pagi adalah bentuk dari keintiman ruhani yang menghadirkan ketenangan dan keberkahan.
Allah SWT berfirman:
“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang, dan pada sebagian dari malam, bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah sepanjang malam.” (QS. Al-Insan: 25–26)
Zikir pagi dan petang bukan hanya penenang jiwa, tetapi juga benteng dari segala keburukan, serta sarana menjemput pahala besar dengan amalan yang ringan dilakukan.
Spirit Haji dalam Kehidupan Sehari-Hari
Meskipun tidak berada di Tanah Suci, semangat beribadah seperti haji dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari: menjaga salat, memperbanyak zikir, menahan diri dari maksiat, dan mengikhlaskan niat semata karena Allah. Hal-hal ini adalah refleksi dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam pelaksanaan haji.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, bila seseorang ikhlas melakukan amalan ringan seperti yang disebutkan, dengan penuh iman dan harapan akan pahala, maka pahala setara haji mabrur bisa diraih meski tanpa berangkat ke Makkah.
Penutup: Kesempatan Beramal Terbuka Luas
Islam adalah agama yang memudahkan, bukan menyulitkan. Banyak jalan menuju pahala besar, termasuk pahala seperti haji dan umrah, tanpa harus menunggu kesempatan ke Tanah Suci. Melalui amalan ringan namun ikhlas, umat Islam bisa meraih derajat tinggi di sisi Allah SWT.
Ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap waktu dan kesempatan, selalu ada ruang untuk mendekat kepada Allah. Dan bahwa amal kecil yang dilakukan secara konsisten dan ikhlas bisa memiliki bobot yang luar biasa di sisi-Nya.