muslimx.id – Dalam pidatonya saat mengukuhkan 1.451 hakim Mahkamah Agung, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya membangun sistem hukum yang adil sebagai fondasi negara modern. Namun, menurut Partai X, keadilan tidak bisa berhenti di podium. Hukum yang adil menurut Islam bukan sekadar konsep, tapi amanah besar yang harus ditegakkan tanpa pilih kasih.
Fondasi Adil, Tapi Realitas Masih Berat ke Rakyat Kecil
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menilai bahwa meskipun pernyataan Presiden tentang keadilan hukum sangat penting, realitas di lapangan masih jauh dari harapan. “Rakyat kecil masih sulit mendapatkan perlindungan hukum ketika berhadapan dengan kekuasaan atau uang,” ujarnya.
Rinto menekankan bahwa hukum seringkali berpihak pada yang kuat, dan inilah bentuk ketimpangan sistemik yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar Islam.
Islam Tegaskan Keadilan Harus Tanpa Tebang Pilih
Dalam Islam, keadilan merupakan inti dari pemerintahan yang sah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…” (QS. An-Nahl: 90)
Nabi Muhammad SAW juga memperingatkan bahaya ketidakadilan dalam sabdanya:
“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena apabila orang yang terpandang mencuri, mereka biarkan, tetapi jika orang lemah mencuri, mereka menghukumnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi Partai X, kutipan ini menjadi cermin tajam atas praktik hukum saat ini: adakah kita masih membiarkan hukum hanya tajam ke bawah?
Solusi Partai X: Reformasi Sistemik dan Etika Penegak Hukum
Partai X mendorong langkah nyata berupa pembentukan Badan Audit Keadilan Nasional, sebagai instrumen evaluasi menyeluruh atas akses dan integritas lembaga hukum. Selain itu, Biro Bantuan Hukum Rakyat di setiap kabupaten/kota menjadi keharusan untuk menjangkau masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari sistem hukum.
Lebih jauh, reformasi etika hakim dan jaksa perlu disertai dengan pengawasan berbasis nilai. Di Sekolah Negarawan Partai X, pendidikan etika hukum digabungkan dengan nilai-nilai Qur’ani, agar hukum ditegakkan sebagai bagian dari ibadah, bukan transaksi kekuasaan.
Kesimpulan: Negara Tak Boleh Hanya Bicara Keadilan, Tapi Harus Hidupkan Keadilan
Menurut Partai X, janji hukum adil harus menjelma dalam kenyataan yang bisa dirasakan rakyat, bukan hanya wacana pejabat. Islam tidak sekadar menuntut keadilan, tapi juga menjadikannya syarat sahnya kepemimpinan.
Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu.” (QS. An-Nisa: 135)
Ketika hukum berpihak hanya pada yang berkuasa, maka yang hancur bukan sekadar kepercayaan publik, tapi juga nilai dasar kemanusiaan. Indonesia harus menjadi negeri yang tidak hanya besar karena luasnya, tapi juga agung karena tegaknya keadilan.