Jangan Cabut Luka dengan Dusta: Islam Tegaskan, Menyembunyikan Kezaliman Adalah Kezaliman Baru

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id — Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyangkal adanya kekerasan seksual dalam tragedi Mei 1998 menuai kecaman luas. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian, menyebut pernyataan itu sebagai bentuk perendahan martabat korban dan penghapusan ruang pemulihan. Sementara itu, Partai X menilai bahwa upaya mereduksi sejarah kelam adalah bentuk kezaliman kedua yang menghina memori korban dan nurani bangsa.

Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! Itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Ma’idah: 8)

Partai X: Menyangkal Fakta Kekerasan Adalah Pengkhianatan terhadap Keadilan

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa negara yang menolak mengakui kezaliman masa lalu telah mengkhianati misi utamanya sebagai pelayan keadilan.

“Barang siapa menyembunyikan kesaksian, maka sesungguhnya hatinya berdosa dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 283)

Rinto menegaskan, negara tidak boleh menjadi produsen narasi palsu. Luka korban 1998, khususnya perempuan Tionghoa yang mengalami kekerasan seksual, tidak boleh dikubur oleh kepentingan kelompok atau demi wajah manis kekuasaan.

Prinsip Islam: Keberpihakan pada Korban Adalah Wajib, Bukan Pilihan

Dalam Islam, kebenaran dan keadilan adalah dua fondasi utama dalam mengatur masyarakat. Menutup-nutupi fakta hanya memperpanjang trauma dan membuka peluang tragedi serupa terulang.

“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”(QS. Al-Ma’idah: 2)

Partai X memandang bahwa membungkam ingatan kolektif bangsa terhadap kejahatan masa lalu adalah bentuk dosa sosial, yang harus ditebus dengan keberanian mengungkap dan memulihkan.

Penutup: Luka Korban Adalah Amanah Umat, Bukan Sekadar Catatan Arsip

Partai X mengingatkan: sejarah bukan untuk ditata ulang demi kenyamanan penguasa, tapi untuk dijaga agar generasi tidak mewarisi dusta. Pemimpin yang meremehkan penderitaan rakyat telah mengkhianati peran kenabian dalam menjaga kebenaran dan menegakkan keadilan.

“Dan Kami telah tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ‘Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS. Al-Isra’: 4)

Partai X berdiri bersama para korban, bersama sejarah yang jujur, dan bersama nilai Islam yang memuliakan keadilan. Karena tanpa keadilan dan pengakuan, tak ada pemulihan yang sejati.

Share This Article