muslimx.id – Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam penulisan ulang sejarah. Ketua Dewan Pembina FKMPS, Heppy Trenggono, menekankan bahwa penulisan sejarah harus dilakukan dengan integritas dan melibatkan publik agar tidak terjebak dalam kepentingan kelompok tertentu.
Heppy juga menyoroti pentingnya proses sejarah yang jujur dan transparan untuk menghindari distorsi yang dapat membahayakan generasi mendatang. Ketua Dewan Penasehat FKMPS, Laksamana (Purn) Tedjo Edhie, mencatat bahwa penulisan sejarah adalah momen strategis untuk membangun karakter dan identitas kebangsaan.
Sikap Partai X: Sejarah Harus Dibuka Apa Adanya
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menyampaikan kritik tajam terhadap kemungkinan penggunaan penulisan sejarah sebagai alat legitimasi kekuasaan.
“Kalau sejarah ditulis demi kenyamanan penguasa, maka rakyat hanya diwarisi kebohongan yang dibungkus retorika,” ujar Prayogi.
Ia mengingatkan bahwa sejarah harus dibuka apa adanya, meskipun mungkin pahit, karena hanya dengan cara tersebut bangsa dapat sembuh dari luka-luka sejarahnya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran itu, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 42)
Tugas Negara: Melindungi Kebenaran
Partai X menegaskan bahwa tugas negara adalah melindungi rakyat, melayani kebenaran, dan mengatur arah bangsa secara jujur. Negara tidak boleh menyusun versi sejarah yang menguntungkan pemerintahan saja.
“Jangan jadikan sejarah semacam sertifikat kekuasaan untuk menutupi luka yang belum disembuhkan,” tegas Prayogi.
Ia juga mencatat bahwa pemerintah terlalu sibuk merias masa lalu, sementara masalah nyata seperti judi online dibiarkan berlangsung. Ribuan keluarga telah hancur karena aplikasi judi digital, tetapi belum ada tindakan terhadap para bandar.
Solusi Strategis Partai X untuk Sejarah yang Autentik
Partai X mengusulkan lima solusi strategis untuk memastikan sejarah ditulis dengan kejujuran:
- Bentuk Dewan Sejarah Independen – Mewakili akademisi, pejuang, rakyat, dan daerah.
- Buka Dokumen Sejarah ke Publik – Sejarah harus dapat diakses oleh masyarakat luas, bukan hanya disusun dalam dokumen penguasa.
- Integrasi Literasi Sejarah dalam Pendidikan – Tanpa narasi tunggal, agar siswa memahami berbagai perspektif sejarah.
- Sejarah sebagai Alat Kritik Sosial – Mendorong masyarakat memahami sejarah sebagai alat untuk menilai situasi masa kini, bukan sekadar glorifikasi kekuasaan.
- Tindak Tegas Penyebar Hoaks Sejarah – Mesti ada tindakan terhadap mereka yang merusak narasi sejarah dengan informasi yang menyesatkan.
Partai X mengingatkan bahwa sejarah adalah napas panjang bangsa yang harus dirawat dengan kejujuran.
“Kalau sejarah dimanipulasi, kita akan terus mengulang kesalahan yang sama,” tegas Prayogi.
Ia menutup pernyataan dengan seruan agar pemerintah berani menghadirkan sejarah yang benar, bukan narasi yang enak didengar tetapi kosong makna.