muslimx.id – Dalam diskusi mengenai pentingnya nilai kebangsaan, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menekankan bahwa kebangsaan tidak boleh menjadi simbol kosong. Namun, Partai X menanggapi bahwa banyak pidato kebangsaan tanpa tindakan nyata justru membuat esensi nasionalisme menjadi dangkal.
Rinto Setiyawan, Anggota Majelis Tinggi Partai X, mengatakan bahwa nasionalisme harus diwujudkan dalam bentuk tindakan konkret yang menjamin keadilan, pembangunan yang merata, dan perlindungan hak warga negara. Ia menegaskan, “Nasionalisme bukanlah tema seremoni. Ia harus diwujudkan dalam bentuk keadilan, pembangunan yang merata, serta perlindungan hak warga negara.”
Islam Menekankan Tindakan Nyata dalam Menegakkan Kebajikan
Dalam Islam, tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai kebajikan sangat penting. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2:177):
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat itu adalah suatu kebajikan, tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah barangsiapa yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab-kitab dan para nabi, serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, yatim, orang-orang miskin, musafir, peminta-minta, dan untuk memerdekakan budak; dan mendirikan shalat serta memberikan zakat; dan orang-orang yang memenuhi janjinya apabila telah berjanji; dan sabar dalam kesulitan dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar; dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 177)
Ayat ini menegaskan bahwa keimanan harus diiringi dengan tindakan nyata untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Tindakan solidaritas dan keberpihakan pada rakyat adalah bentuk nasionalisme yang sejati menurut Islam.
Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam Surah Al-Mumtahanah (60:8):
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu dalam agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.”
Ayat ini mengajarkan kita bahwa nasionalisme sejati bukan hanya tentang mencintai negara, tetapi juga berbuat baik dan adil kepada sesama, termasuk mereka yang berbeda pandangan atau latar belakang.
Nasionalisme Harus Fokus pada Kedaulatan Rakyat, Bukan Kenyamanan Pejabat
Rinto Setiyawan menekankan bahwa tindakan pemerintah harus fokus pada kedaulatan rakyat dan bukan hanya pada kenyamanan pejabat. “Jika nasionalisme hanya berhenti di forum akademik, tanpa kebijakan publik yang berpihak, maka bangsa sedang kehilangan arah,” ujarnya.
Pembangunan Nasional Harus Melibatkan Partisipasi Rakyat
Sebagai solusi, Partai X mengusulkan agar pembangunan nasional harus melibatkan partisipasi rakyat. “Revitalisasi fungsi surau dan kampung harus dilakukan dengan cara mendidik kebangsaan dari bawah dan membangun keadilan serta pemerataan,” tambah Rinto.
Dengan berpegang pada prinsip-prinsip ajaran Islam dan mengedepankan tindakan nyata, diharapkan bangsa ini dapat menuju ke arah yang lebih baik, menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, bukan hanya untuk segelintir orang. Mari kita bangkitkan nasionalisme yang sesungguhnya, berdasarkan aksi dan komitmen nyata untuk kebaikan masyarakat.