Antono Buka Suara Tanggapi KPP Bojonegoro Terkait Pemerasan Rp10 Miliar, Islam Tegaskan: Kekuasaan Itu Amanah, Bukan Alat Menindas!

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id – Antono, warga sekaligus anggota Ikatan Wajib Pajak Indonesia (IWPI), menggelar pernyataan terbuka yang mengejutkan publik. Dalam video yang dirilis melalui kanal YouTube IWPI dan Pajaksmart, ia menyuarakan dugaan pemerasan sebesar Rp10 miliar oleh oknum petugas pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bojonegoro. Antono menuntut akuntabilitas, keadilan, dan reformasi menyeluruh dalam tata kelola perpajakan nasional.

Saya, Antono, rakyat biasa tapi pemilik sah negeri ini berdasarkan Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945, mempertanyakan keberanian pejabat yang bicara tanpa identitas,” ujarnya dalam video berjudul “Antono Buka Suara Tanggapi Klarifikasi KPP Bojonegoro: Saya Diperas 10 Miliar!!”

Antono menyoroti klarifikasi sepihak dari seseorang yang mengaku sebagai Kepala KPP Pratama Bojonegoro bernama Djunaidi. Menurutnya, video tersebut justru menambah tanda tanya karena tidak menampilkan bukti identitas resmi. Dalam pernyataannya, ia juga mempersoalkan tagihan pajak senilai Rp10,4 miliar yang dikenakan kepada anaknya, padahal objek pemeriksaan adalah dirinya sendiri. Ia menduga adanya manipulasi data dan proses yang tidak transparan.

Kalau benar saya punya omset Rp118,4 miliar, tunjukkan buktinya. Jangan asal sebut angka. Ini negara hukum, bukan negara asal tuduh,” tegasnya.

Islam: Kekuasaan Adalah Amanah, Bukan Sarana Penindasan

Menanggapi kegelisahan publik atas dugaan penyalahgunaan kewenangan ini, tokoh-tokoh dan komunitas Islam menyerukan nilai-nilai keadilan dalam kekuasaan. Dalam Islam, kekuasaan dipandang sebagai amanah (titipan), bukan alat untuk menindas atau memperkaya diri.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an menegaskan:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58)

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari dua rujukan utama Islam itu, jelas bahwa pejabat publik tidak boleh bertindak sewenang-wenang. Ketika pejabat pemeriksa pajak justru terindikasi menyalahgunakan kewenangan, maka bukan hanya merusak kepercayaan publik, tetapi juga mengkhianati amanah yang diberikan rakyat dan negara.

Antono Siap Buka Dokumen Pajak ke Publik

Sebagai bentuk transparansi, Antono menyatakan siap membuka seluruh dokumen pajaknya kepada publik. Ia bahkan mengundang langsung Kepala KPP Djunaidi, Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Dirjen Pajak Bimo Wijayanto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Bojonegoro ke Kantor IWPI untuk berdialog terbuka.

Saya siapkan teh, kopi, dan kue. Saya rakyat, tapi tetap menjunjung adab. Lalu Saya hanya minta berantas oknum yang merusak citra pemerintah,” ujarnya.

Antono juga menyinggung nama tiga pegawai pajak: Iwan Setiawan, Iwan Kurniawan, dan Syahid Prasetyo, yang terlibat dalam pemeriksaan. Ia mempertanyakan kepemilikan harta tidak wajar oleh salah satu dari mereka, yakni Iwan Kurniawan yang disebut-sebut memiliki dana Rp3,844 miliar.

Saya ingin tahu, berapa sebenarnya gaji Iwan Kurniawan? Apakah itu wajar dari sisi penghasilan ASN?

Seruan Reformasi dan Perlindungan terhadap Wajib Pajak

Kasus ini membuka kembali luka lama soal ketidakadilan dalam sistem perpajakan. Antono menekankan bahwa rakyat seharusnya dibimbing untuk taat pajak, bukan dijerat atau diperas.

Prinsip Islam pun sangat menentang pemerasan atau penindasan. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menyusahkan orang lain, maka Allah akan menyusahkannya. Barangsiapa yang memberatkan orang lain, maka Allah akan memberatkannya.” (HR. Abu Dawud)

Penutup dan Doa

Semoga kebenaran terungkap, keadilan ditegakkan, dan para pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan segera diberi hidayah atau diganti dengan yang lebih amanah. Sebagaimana doa yang diajarkan dalam Islam:

“Ya Allah, anugerahkan kepada kami pemimpin yang adil, yang takut kepada-Mu, mencintai rakyat, dan membenci kezaliman. Jangan Engkau jadikan kekuasaan sebagai sarana untuk menganiaya, tapi sebagai sarana untuk menegakkan kebenaran dan melindungi yang lemah.”
Aamiin.

Share This Article