Butuh 30 Tahun Renovasi Sekolah? Sampai Kapan Amanah Pendidikan Umat Diabaikan demi Prioritas Duniawi?

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Dalam kunjungan ke SDN Cimahpar 5, Bogor (2 Mei 2025), Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pemerintah membutuhkan waktu hingga 30 tahun untuk renovasi seluruh sekolah di Indonesia. Dari 330.000 sekolah, hanya sekitar 11.000 yang dapat direnovasi per tahun, dengan anggaran sebesar Rp17 triliun.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menambahkan bahwa hanya 10.440 sekolah yang ditargetkan untuk direnovasi tahun ini. Prabowo juga menyebut adanya kebocoran pemanfaatan kekayaan negara dan mengimbau pejabat untuk menjauhi korupsi agar pembangunan tak terhambat.

Kritik Partai X: Jangan Jadikan Anak Bangsa Tumbal Skala Prioritas yang Keliru

Menanggapi pernyataan tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menyampaikan keprihatinan mendalam.

“Jika renovasi sekolah butuh 30 tahun, maka berapa generasi lagi yang harus dikorbankan sebelum negeri ini bangkit dari kebodohan struktural?” ungkap Prayogi.

Ia menegaskan bahwa masalah ini bukan sekadar keterbatasan anggaran, melainkan bentuk nyata kurangnya kesungguhan negara dalam menjalankan amanah pendidikan. Di saat anggaran alutsista dan belanja pemerrintahan terus membesar, nasib generasi penerus dibiarkan tertunda perbaikannya.

Islam Mengajarkan: Pendidikan adalah Fardhu Kifayah Negara

Islam memuliakan ilmu dan menjadikan pendidikan sebagai jalan kemuliaan umat. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9)

“Dan bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang beriman…” (QS. At-Taubah: 105)

Amanah kepemimpinan dalam Islam mewajibkan negara untuk memastikan pendidikan sebagai hak dasar, bukan hanya proyek fisik jangka panjang.

Solusi Partai X: Utamakan Pendidikan, Bukan Ambisi Duniawi

Partai X menyerukan reformasi skala prioritas nasional untuk menyelamatkan masa depan pendidikan:

  1. Audit Anggaran Sektoral yang Tidak Mendesak
    Termasuk anggaran alutsista dan birokrasi kekuasaan, agar bisa dialihkan ke pendidikan dan kesehatan rakyat.
  2. Fokus pada Akar Pendidikan
    Tidak hanya membangun gedung, tapi juga meningkatkan kurikulum, kesejahteraan guru, dan pembinaan karakter.
  3. Gerakan Nasional Sadarkan Pemimpin
    Mengajak umat agar menyerukan pada para penguasa.Pendidikan bukan sekadar tugas teknis, tapi amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Penutup: Saatnya Menjawab Amanah Ilahiyah

Dalam Islam, amanah memimpin berarti menjaga umat dari kebodohan dan kesengsaraan. Maka renovasi sekolah adalah bentuk nyata dari memperbaiki umat.

Prayogi menutup dengan pesan tajam:

“Jika pendidikan anak negeri ini terus dipinggirkan, lalu kepada siapa bangsa ini akan bertumpu di masa depan? Negara yang kuat bukan hanya soal senjata, tapi soal akhlak dan akal generasi mudanya.”

Partai X menyerukan nurani bagi para pemangku kebijakan mengenai bahwa mempercepat perbaikan pendidikan adalah bentuk cinta kepada Allah, Rasul, dan umat. Jangan biarkan 30 tahun menjadi penantian yang sia-sia. Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang meletakkan ilmu dan akhlak di atas semua ambisi duniawi.

Share This Article