Standar Keberlanjutan Diluncurkan, Islam Menuntut Kesungguhan Jangan Jadikan Keberlanjutan Sekadar Dokumen Tanpa Amal Nyata

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Indonesia baru saja meluncurkan Standar Pengungkapan Keberlanjutan (SPK) hasil kerja sama antara Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah ini diklaim sebagai upaya memperkuat transparansi dan tanggung jawab dalam pelaporan keberlanjutan. Namun, Partai X menyambutnya dengan nada skeptis.

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa SPK harus menjadi instrumen yang membawa perubahan nyata, bukan sekadar dokumen administratif. “Jangan sampai SPK hanya jadi pajangan, sementara praktik merusak lingkungan dan eksploitasi tetap berjalan,” ujarnya.

Prinsip Amal Nyata dalam Islam

Bagi Partai X, keberlanjutan bukan sekadar memenuhi syarat administratif atau mengikuti tren global, melainkan tindakan nyata yang memberi manfaat langsung. Dalam Islam, kesungguhan dalam beramal menjadi prinsip yang sangat penting. Allah SWT berfirman:

“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka adalah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 82)

Ayat ini menunjukkan bahwa amal saleh  termasuk upaya menjaga lingkungan dan menyejahterakan masyarakat  adalah bagian dari jalan menuju keridhaan Allah. Iman tanpa tindakan nyata diibaratkan pohon tanpa buah yaitu tampak hidup, tetapi tak memberi manfaat.

Amal yang Dinilai dari Keikhlasan

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa nilai amal di sisi Allah terletak pada niat dan kesungguhannya, bukan penampilan luar atau formalitas administratif. Jika SPK hanya dibuat untuk pencitraan, tanpa implementasi yang tulus, maka secara hakikat tidak bernilai di hadapan Allah.

Seruan untuk Pengawasan dan Aksi Nyata

Partai X menekankan bahwa keberlanjutan harus dibarengi pengawasan ketat, keterlibatan publik, dan evaluasi berkala. Kebijakan seperti SPK hanya akan efektif jika diiringi penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan dan kebijakan sosial yang tidak adil.

Dalam pandangan Islam, mengabaikan amanah keberlanjutan sama saja dengan mengkhianati titipan Allah berupa bumi dan sumber daya yang ada di dalamnya. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau, dan Allah menjadikan kalian sebagai pengelolanya. Maka Dia akan melihat bagaimana kalian mempergunakannya.” (HR. Muslim)

Hadits ini mengingatkan bahwa manajemen sumber daya adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak.

Keberlanjutan sebagai Komitmen Generasi

Pemerintah diharapkan tidak berhenti pada peluncuran dokumen, tetapi memastikan pelaksanaan di lapangan. Dalam sejarah Islam, kebijakan yang bermanfaat selalu diiringi pengawasan langsung dan keteladanan pemimpin, sehingga hasilnya dirasakan oleh rakyat.

Keberlanjutan sejati adalah komitmen yang diwujudkan dalam tindakan nyata demi menjaga bumi dan memakmurkan generasi masa depan, sebagaimana perintah Allah:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)

Ayat ini menutup pesan bahwa menjaga keberlanjutan adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral umat manusia.

Share This Article