Menko Kumham: Diaspora Mitra Penting, Islam Ajarkan Keseimbangan antara Global dan Lokal

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menegaskan bahwa diaspora Indonesia merupakan mitra strategis dalam pembangunan dan diplomasi nasional. Dalam Indonesian Diaspora Global Summit 2, Yusril menyebut diaspora, termasuk pekerja migran, berkontribusi signifikan pada perekonomian dan diplomasi Indonesia.

Ia menolak anggapan bahwa diaspora hanya menyebabkan brain drain, justru menganggapnya sebagai brain gain yang memperkuat sektor ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan. Pemerintah berjanji memperkuat dukungan hukum, HAM, dan kemudahan administrasi bagi WNI di luar negeri.

Partai X: Diplomasi Bukan untuk Penguasa, tapi untuk Kemaslahatan Rakyat

Menanggapi hal ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa diplomasi tidak boleh berhenti pada pencitraan pejabat.

]“Diplomasi yang hanya menguntungkan pejabat adalah pengkhianatan terhadap amanah rakyat,” ujarnya.

Rinto mengingatkan bahwa dalam Islam, pemimpin adalah pelayan rakyat. Setiap kebijakan luar negeri harus membawa manfaat nyata, baik bagi diaspora maupun rakyat di dalam negeri.

Dalam Islam Pemimpin adalah Pelayan Rakyat 

Dalam Islam, pemimpin dipandang bukan sebagai penguasa yang harus dilayani, tetapi sebagai pelayan rakyat (khādim al-ummah). Rasulullah ﷺ bersabda:

“Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR. Abu Dawud)

Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)

Maknanya, kepemimpinan adalah amanah (al-amānah) yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Tugas utama pemimpin adalah mengurus, melindungi, dan mensejahterakan rakyat bukan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi.

Solusi Partai X: Diplomasi yang Memberdayakan dan Adil

  1. Target Diplomasi yang Jelas dan Terukur – Memastikan setiap pertemuan internasional menghasilkan peluang konkret bagi rakyat.
  2. Integrasi Diaspora dalam Pemberdayaan Ekonomi – Mengajak diaspora mendukung UMKM, pertanian, dan industri kreatif Indonesia.
  3. Transparansi Hasil Diplomasi – Menyampaikan secara terbuka manfaat yang diperoleh rakyat dari hubungan internasional.
  4. Penghapusan Birokrasi Penghambat – Mempermudah kontribusi diaspora tanpa aturan yang berbelit.
  5. Diplomasi untuk Pendidikan & Lapangan Kerja – Mengarahkan kerjasama luar negeri untuk membuka akses beasiswa, pelatihan, dan investasi pro-rakyat.

Penutup: Diplomasi adalah Amanah, Bukan Panggung Pencitraan

Partai X menegaskan bahwa diplomasi sejati adalah yang membangun kemaslahatan, bukan sekadar citra. Negara yang amanah akan memanfaatkan hubungan internasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkuat kedaulatan, dan menghindari ketimpangan manfaat.

“Rakyat menunggu hasil nyata dari diplomasi, bukan janji yang hilang bersama angin,” tutup Rinto.

Share This Article