Bebas Bersyarat Setya Novanto Jadi Preseden Buruk, Islam Tegaskan Hukum Jangan Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Publik kembali dikejutkan dengan kabar bebas bersyarat mantan Ketua DPR RI Setya Novanto. Terpidana korupsi proyek e-KTP senilai Rp 2,3 triliun itu kini bisa menghirup udara bebas lebih cepat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai kebijakan ini berpotensi menjadi preseden buruk pemberantasan korupsi. Pasalnya, korupsi bukan sekadar merugikan negara secara materi, melainkan menghancurkan hak-hak rakyat dalam pelayanan publik.

Mantan penyidik KPK juga mengingatkan, pembebasan bersyarat bagi koruptor kelas kakap bisa melemahkan efek jera. Hal ini berbahaya karena memberi kesan bahwa hukum di Indonesia bisa dinegosiasikan, terutama bagi mereka yang memiliki kekuasaan dan akses.

Islam Tegaskan Keadilan Tidak Boleh Tebang Pilih

Dalam perspektif Islam, hukum tidak boleh tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Allah SWT menegaskan:

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran…” (QS. An-Nisa: 135).

Ayat ini menunjukkan bahwa keadilan tidak boleh dipengaruhi status sosial, jabatan, atau kekayaan.

Rasulullah SAW juga memperingatkan umatnya:

“Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kamu adalah jika orang terpandang mencuri, mereka biarkan, tetapi jika orang lemah mencuri, mereka tegakkan hukum atasnya. Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan aku potong tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menegaskan larangan diskriminasi hukum, bahkan terhadap keluarga Rasul sendiri.

Ketidakadilan Hukum Menyakiti Rakyat

Kasus Setya Novanto menjadi sorotan publik karena dianggap mencederai rasa keadilan. Banyak rakyat kecil harus merasakan hukuman berat hanya karena kesalahan sepele, seperti mencuri beras atau buah, sementara koruptor dengan kerugian triliunan justru bisa mendapat keringanan.

Ketika hukum dipraktikkan secara tebang pilih, rakyat kehilangan kepercayaan pada negara. Padahal, tugas pemimpin dalam Islam adalah memastikan perlindungan, pelayanan, dan keadilan bagi rakyat.

Islam Serukan Tegaknya Hukum yang Adil

Islam menekankan bahwa hukum adalah amanah yang harus ditegakkan. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kebencian suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa…” (QS. Al-Maidah: 8).

Keadilan adalah fondasi utama negara. Tanpanya, hukum hanya menjadi formalitas yang melukai rakyat.

Bebas bersyarat Setya Novanto harus menjadi peringatan keras bagi bangsa ini. Islam menegaskan, hukum tidak boleh dipermainkan oleh kekuasaan. Jika hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, maka keadilan akan mati, dan rakyatlah yang paling menderita.

Share This Article