Snack Rapat DPR Berlimpah, Islam Ingatkan: Kesederhanaan Pejabat Adalah Cermin Amanah!

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  — Ketua DPR RI Puan Maharani menghimbau anggota dewan agar tidak menyisakan snack rapat supaya tidak mubazir. Kudapan yang biasa disajikan disebut idealnya tiga jenis, disesuaikan dengan kebutuhan rapat. Ia juga menegaskan tidak ada kenaikan gaji anggota DPR, hanya kompensasi tunjangan rumah. Sementara Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menilai air putih saja cukup untuk rapat, demi efisiensi dan mengurangi pemborosan.

Islam dan Seruan Hidup Sederhana bagi Pemimpin

Islam mengajarkan kesederhanaan sebagai salah satu ciri pemimpin yang amanah. Rasulullah SAW bersabda:

“Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menegaskan bahwa pemimpin tidak seharusnya bergaya hidup mewah atau menuntut fasilitas berlebih, melainkan menjadi pelayan rakyat yang hidup sederhana. Hidup sederhana bukan hanya soal pribadi, melainkan juga mencerminkan penggunaan anggaran negara yang tepat sasaran.

Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara setan.” (QS. Al-Isra: 26–27)

Ayat ini mengingatkan bahwa pemborosan, meski dalam hal kecil seperti konsumsi rapat, tetap termasuk perbuatan tercela.

Kritik Partai X: DPR Sibuk Snack, Rakyat Sibuk Cari Makan

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menilai persoalan snack DPR mencerminkan jauhnya wakil rakyat dari realitas rakyat.

“Tugas negara ada tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika DPR masih sibuk mengatur snack rapat, berarti ada ketidakpekaan terhadap kondisi rakyat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” tegasnya.

Dalam kondisi ekonomi rakyat yang penuh tekanan, pembahasan fasilitas kecil seperti snack justru terasa ironis. Rakyat butuh solusi konkret, bukan simbol kemewahan di meja rapat.

Menurut Partai X, adalah upaya untuk menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Maka, gaya hidup sederhana pejabat harus menjadi teladan, bukan sekadar jargon.

Solusi Partai X: Kesederhanaan dan Efisiensi

Partai X menegaskan bahwa pengelolaan anggaran negara harus diarahkan pada kebutuhan prioritas rakyat, bukan fasilitas berlebih bagi pejabat. Beberapa langkah yang ditawarkan:

  1. Tradisi rapat cukup dengan air putih, simbol kesederhanaan dan solidaritas.
  2. Transformasi birokrasi digital untuk memangkas pemborosan anggaran.
  3. Reformasi hukum berbasis kepakaran, agar kebijakan tidak dangkal.
  4. Pendidikan politik sejak dini, agar rakyat tidak hanya jadi penonton, tetapi ikut berdaya.

Penutup: Air Putih untuk DPR, Air Bersih untuk Rakyat

Partai X menegaskan efisiensi dimulai dari pejabat. Rapat DPR dengan air putih saja sudah cukup, sebab rakyat lebih membutuhkan air bersih, pendidikan, kesehatan, dan pangan terjangkau.

Islam menuntut amanah dan kesederhanaan dari pemimpin. Negara hadir bukan untuk memberi kenyamanan berlebih kepada pejabat, melainkan untuk memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Share This Article