137 Siswa Sleman Keracunan MBG, Islam Ingatkan: Amanah Rakyat Jangan Jadi Korban!

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Sebanyak 137 siswa SMP Negeri 3 Berbah, Sleman, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dua siswa sempat dirujuk ke Puskesmas, namun kondisi seluruh korban kini dilaporkan membaik.

Dinas Kesehatan Sleman memastikan penanganan sudah dilakukan dengan melibatkan sembilan tenaga kesehatan di lokasi. Namun, kasus ini bukan yang pertama. Sebelumnya, keracunan MBG juga terjadi di empat SMP Kapanewon Mlati. Fakta berulang ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kualitas dan pengawasan program yang digadang-gadang sebagai solusi gizi anak bangsa.

Kritik Partai X terhadap Program MBG

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa negara memiliki tiga tugas utama. 

“Melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Kalau program justru mencelakai rakyat, berarti gagal,” ujarnya. 

Menurutnya, program MBG seharusnya menjadi solusi gizi, bukan sumber derita para siswa. Keracunan berulang adalah bukti kelalaian dalam perencanaan, pengawasan, dan kualitas distribusi.

Partai X menegaskan rakyat adalah pemilik kedaulatan. Pemerintah hanyalah pelayan, bukan penguasa. Jika rakyat menjadi korban, maka pemerintah gagal melaksanakan mandat. Menurut Partai X, kegagalan pengawasan MBG mencerminkan birokrasi yang lemah dan tidak amanah.

Islam dan Larangan Menyakiti Rakyat

Islam secara tegas melarang segala bentuk tindakan yang membahayakan orang lain, apalagi menyangkut kebutuhan pokok seperti makanan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2:195):

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” 

Ayat ini menegaskan bahwa kebijakan publik tidak boleh mendatangkan mudarat. Memberikan makanan yang berisiko keracunan sama saja dengan melanggar prinsip menjaga jiwa (hifz an-nafs) yang menjadi salah satu maqashid syariah.

Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mempertegas bahwa seorang pemimpin tidak boleh abai terhadap keselamatan rakyat. Jika program yang ditujukan untuk kebaikan justru mencelakakan, maka itu adalah bentuk pengkhianatan amanah.

Solusi Partai X untuk Perbaikan

Partai X menawarkan beberapa langkah konkret:

  1. Reformasi birokrasi digital agar rantai pengadaan makanan transparan dan tidak rawan manipulasi.
  2. Musyawarah lintas pilar melibatkan akademisi, ulama, TNI/Polri, dan budayawan untuk mengevaluasi tata kelola program sosial.
  3. Pendidikan politik di sekolah agar generasi muda memahami haknya atas pelayanan negara yang aman.
  4. Sanksi tegas dan pemutusan kontrak bagi penyedia nakal yang lalai dalam menjaga kualitas makanan.

Penutup: Amanah Itu Jangan Dipermainkan

Kasus keracunan MBG menjadi alarm keras bahwa program sosial tidak boleh hanya indah di atas kertas, tetapi harus aman dalam praktik. Islam mengingatkan pentingnya amanah, kejujuran, dan keadilan dalam mengelola rakyat. 

Partai X menegaskan, “Negara yang sehat adalah negara yang benar-benar melindungi rakyat, bukan yang membahayakan mereka.”

Share This Article