Rumah Sri Mulyani Dijarah, Islam Ingatkan, Kebijakan Zalim Lebih Jahat dari Penjarahan

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Penjarahan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan, menjadi sorotan publik. Ratusan orang merusak dan mengangkut barang-barang berharga, sementara aparat tak mampu menghentikan massa. Peristiwa ini bukan sekadar kriminalitas, tetapi simbol runtuhnya kepercayaan rakyat terhadap negara. Dalam pandangan Islam, penjarahan memang tindakan tercela. Namun, lebih besar dari itu, kebijakan yang zalim dan menindas rakyat jauh lebih berbahaya daripada sekadar penjarahan rumah seorang pejabat.

Islam Tegaskan: Kezaliman Lebih Berat dari Kehancuran Harta

Al-Qur’an berulang kali memperingatkan agar para pemimpin berlaku adil dan tidak menzalimi rakyat. Allah berfirman:

“Janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka…” (QS. Hud: 113).

Ayat ini menegaskan bahwa keberpihakan kepada kezaliman akan membawa kehancuran bersama. Kerusakan kebijakan yang zalim tidak hanya merugikan satu rumah, melainkan seluruh rakyat.

Hadits Nabi: Doa Orang Terzalimi Pasti Dikabulkan

Rasulullah ﷺ juga mengingatkan betapa bahayanya kezhaliman penguasa terhadap rakyatnya:

“Hati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena antara dia dengan Allah tidak ada penghalang.” (HR. Bukhari-Muslim).

Hadits ini menjadi peringatan keras bahwa kezaliman negara akan mengundang murka Allah, dan doa rakyat yang teraniaya pasti mendapat jawaban.

Kebijakan Zalim = Penjarahan Negeri

Dalam perspektif Islam, penjarahan fisik memang dosa. Namun, kebijakan zalim yang menguras hak rakyat mulai dari pajak yang mencekik, anggaran yang salah sasaran, hingga korupsi berjamaah adalah bentuk penjarahan yang lebih kejam. Rumah pejabat bisa dibangun kembali, tetapi kepercayaan rakyat yang hilang dan penderitaan jutaan orang akibat kebijakan zalim tidak bisa dipulihkan dengan mudah.

Islam Menyeru: Pemimpin Adil adalah Rahmat

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya orang-orang yang paling dicintai Allah pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, dan yang paling dibenci Allah adalah pemimpin yang zalim.” (HR. Tirmidzi).

Dengan demikian, kekuatan negara bukan ditopang oleh aparat yang represif, melainkan oleh keadilan pemimpin dan kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Islam mengingatkan, negeri bisa hancur bukan hanya karena penjarahan rakyat, melainkan karena kebijakan zalim yang terus berlangsung. Penjarahan rumah pejabat hanyalah cerminan kecil dari penjarahan kebijakan terhadap rakyat. Solusinya bukan dengan menakut-nakuti rakyat, melainkan dengan mengembalikan keadilan sebagai asas bernegara.

Share This Article