muslimx.id – Jakarta kembali dilanda aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Sabtu (30/8). Massa berusaha menjebol gerbang utama gedung parlemen. Hingga sore, upaya terus dilakukan meski hujan mengguyur kawasan Gatot Subroto.
Arus lalu lintas tersendat parah. Banyak pengendara motor memilih jalur tol dalam kota, meski jalan itu ditutup sejak pagi. Aksi menjebol gerbang DPR bukan sekadar tindakan anarkis, melainkan simbol kekecewaan rakyat terhadap lembaga wakilnya.
Kritik Partai X atas Kondisi Bangsa
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa tugas negara hanya tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat dengan adil. Namun realitas menunjukkan sebaliknya: rakyat merasa terhalang jalannya menuju keadilan.
“Jalan macet hanya bayangan kecil. Yang lebih besar adalah jalan rakyat yang sengaja ditutup oleh sistem politik yang gagal,” ujar Rinto.
Menurut Partai X, pagar besi yang menutup rakyat aksi adalah simbol betapa jauhnya negara melenceng dari tujuan mulia pendiri bangsa. Prinsip Partai X jelas: negara berbeda dengan pemerintah. Pemerintah hanyalah mandat rakyat, bukan pemilik negara.
Kedaulatan berada di tangan rakyat, merekalah raja sejati dalam negara. Parlemen seharusnya menjadi ruang terbuka bagi rakyat, bukan tembok penghalang aspirasi. Ketika rakyat merasa suaranya dibungkam, wajar jika mereka berusaha menjebol pagar simbolik itu.
Sorotan Islam atas Perlawanan Rakyat
Dalam Islam, suara rakyat yang menuntut keadilan tidak boleh ditutup. Al-Qur’an menegaskan:
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Maidah: 8).
Menutup jalan rakyat menuju keadilan adalah pengkhianatan terhadap amanah Allah. Rasulullah SAW pun bersabda: “Pemimpin adalah penggembala, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Dengan demikian, pagar besi yang membatasi rakyat hanyalah bukti pemimpin lalai dari amanah besar itu.
Solusi Partai X untuk Membuka Jalan Rakyat
Partai X menawarkan sembilan solusi penyembuhan bangsa untuk membuka kembali jalan rakyat:
- Musyawarah kenegarawanan nasional lintas elemen untuk mengembalikan arah negara.
- Amandemen kelima UUD 1945 agar kedaulatan kembali ke tangan rakyat.
- Pembentukan MPRS sementara sebagai penjaga transisi.
- Pemisahan jelas negara dan pemerintah, agar negara tidak runtuh bersama rezim.
- Pemaknaan ulang Pancasila sebagai panduan nyata, bukan sekadar jargon.
- Pembubaran partai gagal & verifikasi ulang, membersihkan sistem kekuasaan.
- Reformasi hukum berbasis kepakaran agar keadilan berpihak pada kebenaran.
- Transformasi birokrasi digital untuk menutup celah korupsi.
- Pendidikan moral generasi muda, agar demokrasi berakar pada rakyat.
Penutup: Jalan Harapan Umat Harus Dibuka dengan Keadilan
Jalan yang macet hanyalah simbol kecil dari masalah besar: jalan harapan umat yang tertutup. Negara hari ini lebih sibuk membangun pagar besi untuk melawan rakyat, ketimbang membangun pintu keadilan untuk melindungi rakyat.
Dalam Islam, pemimpin adalah pelayan umat, bukan penjaga kepentingan penguasa. Partai X menegaskan, rakyat tidak butuh pagar besi, melainkan jalan terbuka menuju keadilan. Saatnya negara kembali menjalankan tugas sucinya: melindungi, melayani, dan mengatur rakyat dengan adil demi maslahat umat.