muslimx.id – Lahirnya 17+8 Tuntutan Rakyat menjadi simbol kegelisahan publik yang tak bisa lagi diabaikan. Aspirasi ini dirumuskan sebagai kompilasi suara masyarakat dari berbagai lapisan, mulai dari penghentian kekerasan aparat, transparansi anggaran DPR, reformasi partai, hingga pemenuhan hak buruh.
Pendiri What is Up Indonesia, Abigail Limuria, menegaskan bahwa tuntutan tersebut bukan sekadar daftar permintaan, melainkan amanah rakyat yang harus segera dijawab oleh negara. “Semangatnya adalah mengembalikan suara rakyat ke panggung utama demokrasi. Negara tidak boleh terus-menerus menutup telinga,” ujarnya.
Namun, bukannya merespons dengan solusi, pemerintah justru kerap menunjukkan sikap koersif. Menurut para penggagas, hal ini menjauhkan negara dari akuntabilitas dan menurunkan kepercayaan rakyat.
Islam: Pemimpin Wajib Mendengar Suara Rakyat
Dalam perspektif Islam, amanah rakyat adalah titipan Allah SWT yang wajib dipenuhi. Al-Qur’an menegaskan:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)
Ayat ini menegaskan, aspirasi rakyat bukan beban, melainkan amanah yang harus dijalankan oleh pemimpin. Mengabaikannya adalah bentuk pengkhianatan terhadap titipan Allah.
Rasulullah SAW juga memperingatkan pemimpin yang lalai terhadap rakyatnya:
“Siapa saja yang diangkat Allah sebagai pemimpin suatu kaum, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menjadi peringatan keras bahwa pemimpin yang mengabaikan tuntutan rakyat akan mendapat pertanggungjawaban berat di hadapan Allah.
Desakan Publik Adalah Legitimasi Negara
Ulama menegaskan, prinsip keadilan dalam Islam tidak bisa dilepaskan dari aspirasi rakyat. Negara yang abai terhadap suara rakyat justru sedang meruntuhkan legitimasinya sendiri. Pemimpin sejati adalah yang mendengar, melayani, dan melindungi rakyat, bukan yang menutup telinga lalu merespons dengan represi.
17+8 Tuntutan Rakyat adalah alarm keras agar negara kembali kepada jalan amanah. Islam menegaskan, pemimpin harus hadir sebagai pelayan rakyat, bukan penguasa yang mengabaikan jeritan masyarakat.
Apabila aspirasi rakyat dipenuhi dengan adil, negara akan kokoh berdiri di atas kepercayaan. Namun bila tuntutan diabaikan, maka negara sedang berjalan menuju jurang krisis moral dan kepercayaan.