Purbaya Janji Tak Ada Kebijakan Aneh, Islam Ingatkan: Pemimpin Wajib Mensejahterakan Rakyat

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan membuat kebijakan fiskal yang aneh dan berisiko. Ia berjanji fokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Pernyataan itu disampaikan Purbaya saat menanggapi pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dua hari berturut-turut usai pelantikannya.

Menurutnya, kebijakan yang ada hanya akan dioptimalkan sehingga ekonomi tumbuh lebih cepat. Selain itu, Purbaya menyebut sistem finansial Indonesia akan dibuat lebih likuid untuk mendukung program pemerintah. Target defisit APBN tahun 2026 dipastikan tidak melebihi tiga persen terhadap PDB, sesuai aturan keuangan negara. Ia menambahkan, dirinya siap berkonsultasi dengan pendahulunya, Sri Mulyani, agar kebijakan fiskal tetap prudent dan efektif.

Kritik Partai X: Janji Tidak Cukup

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa janji tidak cukup menjawab persoalan rakyat.

“Tugas negara itu tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Janji menjaga pasar atau menjaga investor tidak boleh menggeser prioritas utama, yakni kesejahteraan rakyat. Pemerintah harus paham, rakyat menunggu aksi nyata, bukan retorika manis yang menenangkan pasar,” ujarnya.

Prayogi mengingatkan, rakyat masih dibebani harga kebutuhan pokok yang melonjak dan akses kerja yang terbatas. Kebijakan yang katanya ‘tidak aneh’ justru sering mengabaikan kebutuhan mendesak masyarakat. Partai X menilai pemerintah lebih sigap meredakan pasar ketimbang meredakan penderitaan rakyat miskin.

Pandangan Islam: Kepemimpinan adalah Amanah

Islam menegaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Seorang pemimpin tidak boleh berhenti pada janji, melainkan harus menghadirkan kebijakan nyata demi kemaslahatan rakyat.

Rasulullah SAW juga mengingatkan:

“Seorang pemimpin adalah penggembala, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits lain bahkan menegaskan ancaman bagi pemimpin yang menipu rakyatnya:

“Tidaklah seorang pemimpin memimpin rakyat kemudian ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah haramkan surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ayat dan hadis ini menegaskan bahwa pemimpin harus adil, transparan, dan berpihak pada rakyat, bukan hanya menjaga kepentingan pasar atau kelompok penguasa.

Solusi Partai X: Kebijakan Fiskal dan Ekonomi 

Partai X menekankan perlunya langkah-langkah berikut:

  1. Pemisahan tegas antara negara dan pemerintah agar negara tidak runtuh bersama rezim.
  2. Reformasi hukum berbasis kepakaran untuk melawan korupsi dan menjamin keadilan bagi rakyat.
  3. Transformasi digital birokrasi guna memutus rantai korupsi dan mempercepat pelayanan publik.
  4. Penguatan pendidikan moral berbasis Pancasila sejak sekolah.
  5. Optimalisasi peran media nasional untuk menyebarkan nilai keadilan, tanggung jawab, dan kesadaran kebangsaan.

Penutup: Kebijakan Fiskal Harus Menghadirkan Kesejahteraan

Janji Menteri Keuangan untuk tidak membuat kebijakan “aneh” seharusnya diwujudkan dalam bentuk nyata: menurunkan beban rakyat, membuka lapangan kerja, dan menegakkan keadilan ekonomi.

Islam mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah, dan setiap pemimpin kelak akan ditanya oleh Allah atas rakyat yang dipimpinnya. Maka, kebijakan fiskal tidak boleh berhenti pada angka-angka makro, tetapi harus menjadi instrumen menghadirkan kesejahteraan, keadilan, dan keberkahan bagi bangsa.

Share This Article