muslimx.id – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tepat sasaran demi menekan angka kemiskinan ekstrem. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak boleh hanya menyalurkan bantuan secara formalitas, tetapi juga wajib mengidentifikasi akar penyebab kemiskinan di wilayahnya.
Sosiolog UIN Jakarta, Tantan Hermansah, menilai arahan ini sangat penting agar bansos benar-benar menyentuh kelompok miskin, bukan sebatas pencitraan pejabat. Namun, pengalaman di lapangan menunjukkan masih banyak bantuan yang salah sasaran, bahkan hanya tercatat di laporan tanpa sampai ke rakyat.
Islam Menekankan Keadilan dalam Pembagian Bansos
Dalam Islam, penyaluran bantuan sosial (zakat, infak, sedekah, maupun dana publik) harus dilakukan dengan adil, transparan, dan tepat sasaran. Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60)
Ayat ini menegaskan bahwa bantuan bukan milik pejabat atau alat pencitraan, melainkan hak bagi mereka yang berhak menerimanya. Pemerintah yang menyalurkan bansos tanpa ketepatan sasaran berarti telah menyalahi amanah Allah.
Larangan Menipu dan Mengkhianati Amanah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menipu kami, maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)
Hadis ini menjadi peringatan keras bahwa jika bantuan sosial hanya berhenti di kertas, atau lebih buruk lagi diselewengkan, maka itu termasuk bentuk penipuan terhadap rakyat. Padahal, bansos adalah amanah negara untuk rakyat yang membutuhkan.
Bansos Sebagai Wujud Kehadiran Negara
Dalam perspektif Islam, negara wajib hadir untuk melayani rakyatnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, jika pemerintah hanya sibuk membuat laporan bansos tanpa menyalurkan manfaatnya, maka pemimpin tersebut akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Islam menegaskan, bansos bukanlah hadiah, melainkan hak rakyat miskin. Oleh karena itu, pemda harus menyalurkannya dengan adil, transparan, dan tepat sasaran. Infrastruktur memang penting, tetapi kesejahteraan rakyat melalui bantuan yang nyata adalah wujud sejati hadirnya negara yang berpihak kepada umat.