Purbaya Ancam Ambil Anggaran, Islam Ingatkan Jangan Telantarkan Rakyat

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan mengambil kembali anggaran kementerian yang tidak terserap hingga akhir tahun. Mulai Oktober, ia berencana mengunjungi kementerian dan lembaga besar untuk memastikan serapan anggaran berjalan maksimal. Bila tidak, dana tersebut akan dialihkan ke program yang dirasakan langsung oleh rakyat.

Purbaya menyebut langkah ini sudah mendapat izin Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, ia membentuk Tim Akselerasi Program Pembangunan untuk meninjau percepatan serapan anggaran.

Islam: Anggaran Adalah Amanah untuk Rakyat

Dalam Islam, pengelolaan harta negara bukan sekadar urusan teknis birokrasi, melainkan amanah besar yang kelak dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Al-Qur’an menegaskan:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58).

Ayat ini menjadi peringatan bahwa anggaran negara harus kembali pada rakyat sebagai pemilik hak, bukan menjadi alat tarik-menarik antarpejabat.

Hadis: Pemimpin Bertanggung Jawab atas Rakyatnya

Rasulullah SAW bersabda:

“Imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menegaskan bahwa setiap kebijakan anggaran yang gagal menyentuh kebutuhan dasar rakyat sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan akan menjadi beban berat bagi para pemimpin di akhirat kelak. Ancaman tarik anggaran tanpa solusi struktural hanya memperlihatkan lemahnya orientasi pemerintah terhadap amanah ini.

Pandangan Keadilan dalam Islam

Islam memandang negara sebagai alat untuk menegakkan keadilan sosial. Jika rakyat masih banyak yang miskin, sementara anggaran hanya berputar di lingkaran birokrasi, maka itu adalah bentuk pengkhianatan amanah. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu menyuapkannya kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188).

Ayat ini memperingatkan bahwa penyalahgunaan harta negara, termasuk kelalaian dalam pengelolaan anggaran, adalah bentuk kezhaliman.

Dalam prinsip Islam, solusi bukan sekadar ancaman, melainkan perbaikan menyeluruh yang berpihak pada rakyat. Negara wajib menyalurkan anggaran secara adil, transparan, dan akuntabel. Pemimpin harus memastikan bahwa setiap rupiah kembali pada kepentingan umat, bukan berhenti di meja pejabat.

Islam mengingatkan, jabatan adalah amanah dan anggaran negara adalah titipan untuk kesejahteraan rakyat. Ancaman tarik anggaran tidak cukup jika tidak disertai reformasi dan keadilan. Negara hadir bukan dengan retorika, melainkan dengan kepastian pelayanan agar rakyat tidak lagi telantar.

Share This Article