Bos BGN Bongkar Keracunan MBG, Islam Tegaskan Korporasi Jangan Korbankan Nyawa Umat

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui adanya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penyebabnya antara lain dapur baru Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum siap melayani ribuan porsi serta pergantian pemasok bahan baku yang menurunkan kualitas pangan.

Meski pemerintah menargetkan zero incident dalam program MBG, kenyataan di lapangan menunjukkan lemahnya pengawasan. Insiden ini memunculkan kritik keras dari berbagai pihak yang menegaskan bahwa nyawa rakyat tidak boleh menjadi korban eksperimen proyek besar.

Islam Ingatkan Program MBG Jangan Membahayakan Sesama

Dalam Islam, menjaga keselamatan jiwa umat adalah kewajiban utama. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah: 195)

Ayat ini menegaskan bahwa setiap kebijakan, apalagi yang menyangkut pangan, tidak boleh membahayakan rakyat. Rasulullah SAW juga bersabda:

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain.” (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menegaskan bahwa praktik korporasi yang mengutamakan untung tanpa memperhatikan standar keamanan pangan adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat.

Kritik: Korporasi Untung, Rakyat Jadi Korban

Insiden keracunan MBG memperlihatkan betapa rakyat sering menjadi pihak yang paling dirugikan. Sementara itu, penyedia logistik besar justru meraup keuntungan. Hal ini bertentangan dengan prinsip Islam yang menempatkan kepentingan umat di atas segalanya.

Negara dan pelaksana program wajib memastikan bahwa pangan bergizi benar-benar aman, sehat, dan menyehatkan anak bangsa. Program publik tidak boleh berubah menjadi ladang bisnis yang melupakan nyawa manusia.

Dalam perspektif Islam, solusi bukan hanya teknis, tapi juga moral:

  1. Amanah dalam pengelolaan pangan  setiap pihak, baik pemerintah maupun korporasi, harus sadar bahwa amanah rakyat akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
  2. Transparansi dan pengawasan ketat distribusi pangan harus diawasi secara terbuka agar tidak ada penyimpangan.
  3. Mengutamakan UMKM dan koperasi lokal yang lebih dekat dengan rakyat dan lebih memahami kebutuhan kualitas pangan.

Keracunan MBG menjadi pengingat keras bahwa kesejahteraan rakyat tidak boleh dikorbankan demi kepentingan segelintir pihak. Islam mengajarkan bahwa negara dan pemimpin adalah pelayan umat, bukan pelayan korporasi. Jika program gizi ingin berhasil, maka harus berlandaskan keadilan, amanah, dan perlindungan terhadap nyawa rakyat.

Share This Article