Prabowo Komitmen Perjuangkan Rumah Layak, Islam Ingatkan Jangan Jadikan Proyek

muslimX
By muslimX
2 Min Read

muslimx.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperjuangkan hak rakyat atas rumah layak. Ia menyebut rumah bukan sekadar kebutuhan pokok, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Target pemerintah cukup ambisius, yakni pembangunan tiga juta rumah rakyat dalam beberapa tahun ke depan. Prabowo meyakini program perumahan akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.

Namun, kritik tetap muncul. Banyak pihak mengingatkan agar program rumah rakyat tidak berubah menjadi sekadar proyek ekonomi yang sarat kepentingan kekuasaan atau bisnis, tanpa benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.

Rumah dalam Pandangan Islam

Islam menegaskan bahwa tempat tinggal adalah bagian dari nikmat dan hak dasar manusia. Allah SWT berfirman:

“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal (yang nyaman).” (QS. An-Nahl: 80).

Ayat ini menegaskan bahwa rumah adalah rahmat Allah untuk melindungi manusia, bukan sekadar komoditas ekonomi. Kebijakan yang mengabaikan aspek keadilan dan hanya mengejar keuntungan berarti menyalahgunakan amanah.

Hadis tentang Amanah

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang hamba diberi amanah oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menjadi peringatan keras bagi penguasa: program rumah rakyat bukan ruang untuk pencitraan atau proyek pribadi, melainkan amanah besar yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Jangan Bebani Rakyat dengan Janji

Islam juga mengajarkan agar kebijakan publik tidak menimbulkan beban baru yang memberatkan rakyat. Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).

Program rumah rakyat seharusnya benar-benar menghadirkan manfaat: akses mudah, harga terjangkau, dan kepastian hukum yang melindungi rakyat, bukan justru menjerat mereka dengan cicilan dan beban baru.

Komitmen membangun rumah layak bagi rakyat harus dibuktikan dengan aksi nyata, bukan hanya target ambisius. Islam menegaskan rumah adalah hak dasar, bukan proyek kekuasaan. Negara wajib menghadirkan kebijakan yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat. Sebab di mata Islam, rumah bukan sekadar bangunan, tetapi simbol perlindungan, martabat, dan keadilan sosial.

Share This Article