BNPT Cegah Teror di Pelabuhan, Islam Ingatkan: Keamanan Itu Melindungi, Bukan Menakut-nakuti!

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id  — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan asesmen keamanan di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, guna mencegah ancaman terorisme. Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono menegaskan, pelabuhan adalah objek vital nasional yang berperan besar bagi ekonomi Indonesia.

“Pelabuhan merupakan gerbang utama perekonomian bangsa. Maka harus digunakan sesuai standar minimum pengamanan dari ancaman terorisme,” ujarnya.

Direktur Manajemen Risiko PT Pelindo, Boy Robyanto, mendukung langkah BNPT dan memastikan adanya pelatihan bersertifikasi serta evaluasi rutin. Sementara itu, Kepala KSOP Kelas I Tanjung Mas Aries Wibowo menyebut sosialisasi BNPT dapat memperkuat sinergi antar instansi agar sistem keamanan pelabuhan semakin adaptif terhadap ancaman baru.

Partai X: Negara Wajib Melindungi Rakyat, Bukan Menakut-nakuti

Menanggapi langkah BNPT, Anggota Majelis Tinggi Partai X Rinto Setiyawan menegaskan bahwa hakikat keamanan nasional adalah melindungi rakyat, bukan membuat mereka takut.

“Tugas negara itu tiga melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jangan sampai keamanan dijadikan alat untuk menekan rakyat,” tegas Rinto.

Ia menekankan, keamanan sejati harus menghadirkan rasa tentram, bukan paranoia. Negara wajib memastikan kebijakan keamanan selaras dengan nilai kemanusiaan dan prinsip keadilan sosial.

“Penegakan keamanan harus transparan dan akuntabel, jangan sampai menjadi tameng bagi pelanggaran hak asasi manusia,” tambahnya.

Partai X menilai, pemerintah harus menjamin kebebasan sipil, sekaligus menjaga kedaulatan dari ancaman teror. Keamanan tidak boleh menjadi alat kekuasaan, melainkan sarana menjaga martabat bangsa.

Pandangan Islam: Keamanan Itu Amanah, Bukan Alat Kuasa

Dalam pandangan Islam, keamanan (‘amn) adalah salah satu nikmat terbesar yang harus dijaga. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Barang siapa di antara kalian bangun pagi dalam keadaan aman di lingkungannya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

Artinya, rasa aman adalah kebutuhan dasar manusia, sejajar dengan pangan dan kesehatan. Maka, keamanan bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menentramkan kehidupan rakyat.

Allah juga berfirman:

“Dan apabila mereka berpaling, mereka berbuat kerusakan di bumi, merusak tanaman dan ternak. Dan Allah tidak menyukai kerusakan.” (QS. Al-Baqarah: 205)

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap kebijakan keamanan harus mencegah kerusakan sosial dan ketakutan publik, bukan menambah penderitaan rakyat.

Solusi Partai X: Reformasi Hukum dan Transparansi Kebijakan Keamanan

Partai X menawarkan beberapa langkah strategis agar sistem keamanan nasional benar-benar berpihak pada rakyat:

  1. Reformasi hukum berbasis kepakaran, agar kebijakan keamanan tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
  2. Transformasi digital birokrasi keamanan, supaya pengawasan publik berjalan tanpa intervensi kekuasaan.
  3. Pendidikan ideologi dan moral kebangsaan di seluruh sektor agar aparat memahami makna sejati melindungi rakyat.
  4. Pembentukan Musyawarah Kenegarawanan Nasional, melibatkan intelektual, TNI/Polri, tokoh agama, dan budaya untuk menata arah kebijakan keamanan yang adil dan transparan.

Penutup: Aman Tanpa Keadilan Itu Semu

Islam menegaskan bahwa keamanan sejati lahir dari keadilan dan amanah.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)

Jika keamanan dijalankan dengan hati dan akal sehat, rakyat akan merasa terlindungi bukan diawasi. Negara kuat bukan karena aparatnya ditakuti, tapi karena rakyatnya percaya bahwa negara berdiri untuk mereka.

Share This Article