Harga Beras Melonjak di Papua, Islam: Negara Wajib Bela Konsumen dan Jaga Keadilan!

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id — Lonjakan harga beras di Papua yang menembus Rp18.000 per kilogram membuat masyarakat resah. Kenaikan ini terjadi di tengah situasi ekonomi yang belum stabil dan biaya logistik tinggi di wilayah timur Indonesia. Dalam pandangan Islam, fenomena ini bukan sekadar isu ekonomi, tetapi juga ujian bagi negara untuk menegakkan amanah dan keadilan sosial.

Islam: Pemimpin Wajib Menjamin Keadilan dan Kesejahteraan

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)

Ayat ini menegaskan bahwa pemimpin wajib memastikan kebijakan ekonomi berpihak kepada rakyat. Ketika harga pangan naik tak terkendali, pemerintah harus turun tangan melindungi konsumen agar tidak terhimpit oleh sistem yang timpang. Islam menempatkan keadilan ekonomi sebagai bagian dari ibadah sosial menegakkan keseimbangan antara kebutuhan rakyat dan tanggung jawab negara.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa menipu (dalam jual beli), maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)

Hadis ini menjadi peringatan keras terhadap praktik penimbunan atau permainan harga yang merugikan masyarakat. Dalam konteks pangan, menimbun beras untuk mencari keuntungan besar adalah bentuk pengkhianatan terhadap umat. Negara wajib bertindak tegas terhadap pihak yang mempermainkan harga kebutuhan pokok, karena hal itu berarti menzalimi rakyat.

Islam: Keadilan Ekonomi Adalah Fondasi Masyarakat Sejahtera

Allah SWT juga berfirman:

“Dan Kami telah menurunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” (QS. Al-Hadid: 25)

Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan syariat bukan hanya ibadah ritual, tetapi juga menegakkan keadilan sosial. Ketika harga beras melambung dan rakyat kesulitan membeli makanan pokok, maka negara wajib turun tangan memastikan distribusi merata, transparansi stok terjaga, dan ongkos logistik ditanggung secara adil.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam Islam, kepemimpinan bukan kekuasaan, melainkan amanah. Negara wajib menjadi pelindung rakyat bukan hanya dalam bidang keamanan, tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan. Setiap kebijakan ekonomi harus dilandasi kasih sayang, keadilan, dan tanggung jawab moral kepada Allah.

Kesimpulan: Harga Pangan Adalah Amanah, Bukan Komoditas

Islam mengajarkan bahwa rezeki adalah hak semua orang, bukan milik segelintir pelaku pasar. Maka, lonjakan harga beras di Papua harus menjadi panggilan moral bagi pemerintah untuk bertindak cepat dan adil.

Negara wajib memastikan pangan tersedia, harga stabil, dan konsumen terlindungi. Sebab, dalam pandangan Islam, kesejahteraan rakyat adalah cermin keimanan pemimpin — dan menegakkan keadilan ekonomi adalah bagian dari ibadah kepada Allah SWT.

Share This Article