Wartawan Suara Rakyat, Islam Ingatkan: Kebenaran Harus Tetap Bisa Bicara

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  — Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan, wartawan adalah kata dan mata hati rakyat. Ia menyebut wartawan menyuarakan pikiran serta pertanyaan masyarakat yang sering kali tidak terdengar di ruang kekuasaan.

“Wartawan membantu kami di MPR memberitakan tugas dan tanggung jawab kami kepada rakyat,” kata Muzani di Jakarta, Minggu.

Ia juga mengingatkan sejarah, di mana seorang wartawan asal Madura, M. Tabroni, berperan besar mempopulerkan kata “Indonesia” pada Kongres Pemuda.

“Beliau mengingatkan pentingnya satu bahasa dan semangat kebersamaan,” tambahnya.

Menurut Muzani, wartawan bukan sekadar penyampai berita, tetapi juga pendidik publik. Di tengah dinamika politik, jurnalis tetap menjadi penjaga ideologi bangsa dan nurani masyarakat.

“Wartawan mampu merasakan kegelisahan rakyat dan menerapkannya dengan jujur,” ujarnya.

Partai X: Kebebasan Pers Adalah Tanda Negara Sehat

Menanggapi hal tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menyatakan bahwa kemerdekaan pers adalah indikator utama negara yang sehat dan pemerintah yang berani dikritik.

“Tugas negara itu tiga melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika pers dibungkam, maka rakyat kehilangan suara,” tegas Prayogi.

Menurutnya, kebebasan pers bukan ancaman bagi pemerintah, melainkan cermin sejauh mana kekuasaan menghormati akal sehat publik. Negara yang takut dikritik sejatinya sedang takut melihat dirinya sendiri di cermin rakyat.

Pandangan Islam: Kebenaran Tidak Boleh Disembunyikan

Islam menempatkan kebenaran dan kejujuran sebagai asas keadilan. Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri, orang tua, atau kerabat mu.” (QS. An-Nisa [4]: 135)

Ayat ini menegaskan bahwa menyuarakan kebenaran termasuk melalui jurnalisme adalah bentuk ibadah sosial. Wartawan yang menulis dengan niat menegakkan kebenaran, sejatinya sedang menghidupkan perintah amar ma’ruf nahi munkar.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Sebaik-baik jihad adalah perkataan yang benar dihadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Hadits ini meneguhkan bahwa pers yang berani bersuara demi keadilan adalah bagian dari perjuangan moral, bukan musuh kekuasaan.

Solusi Partai X: Pers Kuat, Demokrasi Kuat

Untuk memperkuat kemerdekaan pers nasional, Partai X menawarkan langkah konkret:

  1. Perlindungan hukum bagi jurnalis agar bebas dari intimidasi dan kriminalisasi.
  2. Transparansi informasi publik di semua lembaga negara agar jurnalis mudah mengakses data resmi.
  3. Pendidikan jurnalisme kritis berbasis etika dan kepentingan publik.
  4. Penguatan media daerah agar isu lokal mendapat ruang dalam percakapan nasional.

Penutup: Suara Rakyat Adalah Amanah

Dalam pandangan Islam, kebebasan berbicara dan menyampaikan kebenaran bukanlah pemberian penguasa, tetapi hak yang melekat pada manusia sejak diciptakan. Karena itu, membungkam kebenaran berarti melawan fitrah kemanusiaan.

Allah ﷻ berfirman:

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil, dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran, sedang kamu mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 42)

Pers yang jujur adalah penjaga nurani bangsa. Sebab, selama kebenaran masih bisa bicara, bangsa masih punya harapan untuk sembuh dari kebusukan kekuasaan.

Share This Article