Harga Asli LPG 3 Kg, Islam Ingatkan: Rakyat Tak Boleh Terhimpit!

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id Keadilan sosial adalah salah satu pilar utama dalam ajaran Islam. Ketika harga kebutuhan dasar seperti LPG 3 Kg terus menekan rakyat, maka hal itu bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi juga ujian moral dan tanggung jawab sosial bagi negara dan pemimpin.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap harga asli LPG 3 Kg mencapai Rp42.750 per tabung, sementara masyarakat hanya membayar Rp19.000 berkat subsidi pemerintah. Namun, bagi banyak keluarga, harga ini tetap berat karena di lapangan harga sering melebihi ketetapan akibat distribusi yang tidak efisien dan lemahnya pengawasan.

Negara Wajib Melindungi, Bukan Membiarkan Rakyat Terhimpit

Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah. Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang pemimpin adalah penggembala, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjadi pengingat bahwa setiap kebijakan publik harus berpihak pada kesejahteraan rakyat. Ketika rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, pemimpin wajib hadir, bukan berdiam diri.

Allah SWT juga menegaskan dalam Al-Qur’an:

“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi dan hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka pewaris (bumi).” (QS. Al-Qashash: 5)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah berpihak kepada rakyat. Maka, kebijakan ekonomi yang menekan rakyat berarti bertentangan dengan prinsip keadilan Ilahi.

Keadilan Ekonomi Adalah Amanah Sosial

Islam memandang bahwa kebutuhan dasar seperti energi, pangan, dan air termasuk hak publik (haqqun ‘amm), bukan barang dagangan semata. Dalam hal ini, subsidi energi bukanlah kemurahan hati negara, melainkan tanggung jawab moral untuk memastikan rakyat dapat hidup layak.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah beriman orang yang kenyang sementara tetangganya lapar di sampingnya.”
(HR. Bukhari)

Hadis ini menggambarkan bahwa kesejahteraan tidak boleh hanya dinikmati sebagian orang. Pemerintah wajib menjamin agar semua rakyat, terutama yang lemah ekonominya, tidak dibiarkan menanggung beban hidup yang berat.

Islam Menolak Ketimpangan dan Kesenjangan

Kesenjangan dalam distribusi energi dan ekonomi adalah bentuk ketidakadilan yang ditentang oleh Islam. Allah SWT berfirman:

“Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS. Al-Hasyr: 7)

Ayat ini menegaskan pentingnya pemerataan dan tanggung jawab sosial negara dalam menjaga keseimbangan ekonomi. Kebijakan subsidi harus diarahkan untuk mengangkat kesejahteraan rakyat, bukan menjadi ajang permainan para pelaku rente dan birokrasi yang tidak amanah.

Tanggung Jawab Negara: Menjamin Akses Energi untuk Semua

Negara, dalam pandangan Islam, bukanlah pemilik kekuasaan, melainkan pelayan rakyat. Setiap kebijakan energi harus mencerminkan nilai keadilan, transparansi, dan keberpihakan kepada rakyat.

Energi bukan komoditas eksklusif, tetapi hak hidup yang dijamin agama. Dalam konteks ini, kebijakan LPG bersubsidi seharusnya memastikan bahwa setiap keluarga mampu memasak dan hidup layak, tanpa harus terbebani oleh kenaikan harga yang tidak terkendali.

Penutup: Pemimpin yang Amanah, Rakyat yang Sejahtera

Islam mengajarkan bahwa kesejahteraan tidak akan datang dari kebijakan yang berat sebelah, tetapi dari keadilan dan tanggung jawab moral para pemimpin.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Pemimpin yang paling dicintai Allah adalah yang paling mencintai rakyatnya, dan yang paling dekat dengan rakyatnya.”
(HR. Ahmad)

Maka, dalam menghadapi persoalan harga LPG dan kebutuhan pokok lainnya, negara harus berpihak pada nilai keadilan dan kasih sayang. Karena rakyat yang terhimpit bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga cerminan sejauh mana amanah kepemimpinan dijalankan sesuai tuntunan Islam.

Share This Article