muslimx.id – Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung para pengungsi dan lokasi terdampak banjir bandang serta longsor di Tapanuli Tengah. Dalam kunjungannya, Presiden menyoroti dua kendala utama yang menghambat percepatan bantuan: kelangkaan BBM dan akses darat yang terputus total di sejumlah titik.
Prabowo menegaskan bahwa beberapa jalur vital belum dapat dilalui sehingga bantuan belum menjangkau wilayah terdalam. Sebagai respons cepat, pemerintah telah mengerahkan kapal besar serta pesawat Hercules untuk mempercepat distribusi logistik dan evakuasi warga terdampak.
Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada TNI, Polri, BNPB, Kementerian PU, dan pemerintah daerah yang telah bergerak cepat dalam situasi kritis. Ia menekankan pentingnya solidaritas nasional, menyatakan bahwa kekuatan koordinasi negara menjadi kunci menghadapi bencana berskala besar.
Sorotan Partai X: Akses dan BBM adalah Tanggung Jawab Negara
Partai X menilai kondisi pengungsi Tapanuli Tengah sebagai bukti lemahnya kesiapan infrastruktur darurat negara. Jalur terputus dan kelangkaan BBM menunjukkan adanya masalah serius dalam manajemen risiko nasional.
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menyampaikan kritik konstruktif bahwa negara tidak boleh membiarkan masalah teknis menghambat keselamatan rakyat.
Ia mengingatkan kembali tiga tugas negara: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil.
Partai X menekankan pentingnya komando tunggal bencana, prioritas BBM untuk warga terdampak, dan operasi udara-laut yang tidak terhambat birokrasi. Fokus utama harus pada percepatan, bukan sekadar memenuhi laporan prosedural.
Partai X memandang bahwa penguatan tata kelola bencana adalah bagian dari etika kekuasaan. Negara wajib memastikan bahwa: perlindungan diberikan secara setara, warga di daerah terpencil mendapatkan bantuan setara dengan warga kota, bencana tidak memperlebar ketimpangan.
Pandangan Islam: Menolong Rakyat Adalah Amanah Kepemimpinan
Islam menegaskan bahwa keselamatan manusia adalah prioritas yang tidak boleh ditunda. Negara dan pemimpin wajib hadir di saat rakyat berada dalam keadaan darurat.
Allah SWT berfirman:
“Siapa yang menyelamatkan satu jiwa, maka seakan-akan ia telah menyelamatkan seluruh manusia.” (QS. Al-Maidah: 32)
Ayat ini menjadi dasar bahwa penyelamatan jiwa manusia bukan sekadar kebijakan, tetapi kewajiban syariat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Pemimpin adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah peringatan tegas bahwa keterlambatan negara dalam memastikan akses, BBM, dan logistik adalah bentuk kelalaian amanah jika tidak segera diperbaiki.
Solusi Partai X: Percepatan Sistem Bencana Nasional
Partai X menawarkan enam langkah strategis untuk memperbaiki sistem penanganan bencana nasional:
- Pusat Logistik Bencana di Tiap Wilayah Rawan
Agar bantuan bergerak cepat tanpa menunggu komando pusat. - Jalur Darurat Permanen
Sebagai alternatif ketika akses utama terputus. - Digitalisasi Peta Risiko
Mengurangi ketergantungan pada laporan manual dan mempercepat keputusan operasional. - BBM Darurat Berbasis Prioritas
Mencegah kelangkaan yang mengancam kehidupan warga. - Tim Investigasi Kesiapsiagaan Pemda
Untuk memastikan kesalahan tata kelola tidak berulang. - Komunikasi Publik Terbuka dan Akurat
Agar masyarakat memahami perkembangan penanganan tanpa misinformasi.
Penutup: Negara Wajib Sigap, Rakyat Tidak Boleh Menjadi Korban Keterlambatan
Partai X menyatakan dukungan atas langkah Presiden Prabowo meninjau langsung pengungsi dan mempercepat bantuan. Namun, Partai X mengingatkan bahwa perbaikan struktural tetap diperlukan agar rakyat tidak menjadi korban dari tata kelola yang lamban.
Dalam Islam, negara adalah pelindung umat. Karena itu, akses dasar, BBM, logistik, dan perlindungan harus menjadi prioritas mutlak.
Keadilan, kemanusiaan, dan pelayanan publik adalah komitmen Partai X dan semestinya juga menjadi komitmen negara dalam setiap bencana.
