muslimx.id — Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak Kemendikdasmen segera menyediakan sekolah darurat bagi siswa yang terdampak bencana di Sumatera. Ia menilai fasilitas sekolah darurat sangat penting demi memastikan keberlanjutan proses belajar anak-anak yang kini kehilangan ruang kelas.
Fikri juga menekankan bahwa pemulihan pascabencana tidak boleh hanya berfokus pada bangunan. Kondisi psikologis siswa harus menjadi prioritas. Trauma yang menimpa anak harus ditangani secara serius melalui pendekatan terintegrasi lintas kementerian dan lembaga, agar pemulihan berlangsung efektif dan menyeluruh.
Kritik Konstruktif Partai X terhadap Respons Pemerintah
Partai X menilai bahwa pendidikan tidak boleh berhenti sekalipun bencana menghancurkan fasilitas publik. Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa tugas negara adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat secara adil.
Menurut Partai X, kebutuhan mendesak sekolah darurat menunjukkan lemahnya mitigasi pendidikan nasional. Negara harus memastikan infrastruktur pembelajaran tangguh menghadapi bencana, karena kegagalan menyiapkan fasilitas darurat berarti mengabaikan masa depan generasi yang sedang tumbuh.
Kerusakan 1.009 sekolah di Sumatera menggambarkan skala dampak yang besar. Partai X menyoroti lambatnya pendirian sekolah darurat di tiga provinsi terdampak. Jika tidak segera ditangani, ribuan anak berpotensi mengalami putus belajar atau kehilangan hak dasar mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Pendampingan psikologis juga dianggap mendesak. Banyak anak yang mengalami ketakutan, kehilangan, hingga trauma akibat bencana. Pemerintah perlu menghadirkan layanan konseling terstruktur yang berkelanjutan agar pemulihan mental berjalan optimal.
Partai X juga mengingatkan bahwa modul fisik penting untuk disediakan karena koneksi internet di banyak wilayah bencana masih terputus. Tanpa modul belajar, pembelajaran jarak jauh tidak efektif dan akan memperlebar kesenjangan.
Perspektif Islam: Menjaga Masa Depan Anak adalah Perintah Syariat
Dalam Islam, pendidikan adalah bagian dari amanah besar yang harus dijaga oleh negara dan masyarakat. Allah berfirman:
“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa mendidik dan melindungi generasi adalah kewajiban utama, termasuk dalam kondisi bencana.
Nabi SAW bersabda:
“Tidaklah seorang pemimpin yang mengurusi urusan rakyat lalu ia mati dalam keadaan menipu mereka, kecuali Allah mengharamkan surga baginya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini mengingatkan bahwa kelalaian terhadap hak-hak rakyat termasuk pendidikan anak adalah tanggung jawab yang berat di sisi Allah.
Islam juga memerintahkan negara untuk memastikan kelangsungan ilmu dan pembinaan generasi. Rasulullah SAW bersabda:
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibn Majah)
Ketika fasilitas belajar rusak akibat bencana, negara justru semakin wajib hadir memastikan kewajiban ini tetap bisa dilaksanakan.
Solusi Partai X untuk Pemulihan Pendidikan
- Membangun sekolah darurat modular
Cepat dipasang, tahan cuaca, dan mampu menampung kegiatan belajar sementara. - Menghadirkan layanan trauma healing lintas kementerian
Pendekatan terintegrasi untuk memulihkan kondisi psikologis siswa. - Memproduksi modul belajar fisik dalam jumlah besar
Solusi ketika internet rusak dan PJJ tidak mungkin dilakukan. - Memperkuat koordinasi dengan BNPB
Agar Dana Siap Pakai segera digunakan untuk pemulihan pendidikan. - Membangun sistem informasi darurat pendidikan
Memantau kerusakan dan kebutuhan logistik secara real time.
Dengan langkah-langkah ini, Partai X mendorong pemulihan pendidikan yang cepat, tepat, dan berorientasi pada masa depan anak.
Penutup: Islam Menegaskan Pendidikan adalah Penyelamat Umat
Masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh bagaimana ia memperlakukan anak-anaknya di saat krisis. Islam menegaskan pentingnya menjaga amanah generasi:
“Dan hendaklah takut orang-orang yang seandainya mereka meninggalkan dibelakang mereka generasi yang lemah…” (QS. An-Nisa: 9)
Ayat ini menjadi peringatan keras bahwa membiarkan anak kehilangan pendidikan berarti mewariskan kelemahan kepada generasi berikutnya.
Partai X mengajak semua pihak pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk berpadu menjaga keberlanjutan pendidikan, memperbaiki sistem, dan memastikan setiap anak tetap memiliki harapan di tengah bencana.
Semoga Allah memudahkan pemulihan, menguatkan para orang tua, dan menjaga anak-anak bangsa ini sebagai amanah dan harapan masa depan.