BUMN Kelabakan Bayar Utang Kereta Cepat, Islam Memerintahkan Amanah dalam Mengelola Harta Negara

muslimX
By muslimX
2 Min Read

muslimx.id – Mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali menuai sorotan setelah BUMN yang terlibat mengalami kesulitan membayar utang besar kepada China. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran publik terkait beban keuangan negara dan potensi dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat.

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan mengenai mega proyek kereta cepat bahwa tugas negara adalah melindungi rakyat, bukan menambah beban hidup mereka. Ia mengkritik pengelolaan proyek strategis yang cenderung mengabaikan kepentingan publik dan mengingatkan bahwa pengelolaan harta negara adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban.

Prinsip Amanah dalam Islam

Islam sangat menekankan amanah dalam pengelolaan harta, termasuk harta negara. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu agar menyerahkan amanah kepada yang berhak.” (QS. An-Nisa: 58)

Ayat ini menegaskan bahwa segala bentuk pengelolaan harta, baik milik pribadi maupun publik, harus diberikan kepada pihak yang berhak dan dikelola secara adil. Mengabaikan prinsip ini, sehingga dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap penguasa.

Pemimpin adalah Penjaga Rakyat

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap pemimpin adalah penjaga dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang yang dijaganya.” (HR. Bukhari)

Hadits ini menjadi peringatan bahwa setiap rupiah dari kas negara adalah titipan rakyat yang harus dijaga. Janganlah para pemimpin menggunakannya seenaknya. pemimpin yang baik adalah yang bertanggung jawab pada amanah rakyatnya. Pemimpin yang lalai atau mengelola secara ceroboh akan dimintai pertanggungjawaban, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Usulan Solusi dari Partai X

Untuk mencegah pengulangan kesalahan serupa, Partai X mengusulkan:

  1. Transparansi laporan keuangan proyek agar publik mengetahui kondisi sebenarnya.
  2. Audit independen untuk memastikan pengelolaan sesuai prosedur dan bebas dari penyalahgunaan.
  3. Negosiasi ulang dengan pihak kreditor demi mengurangi beban utang yang membebani negara.

Dengan menerapkan prinsip amanah, setiap proyek infrastruktur dapat memberikan manfaat nyata tanpa mengorbankan masa depan keuangan negara. Keberhasilan KCJB tidak hanya diukur dari kecepatannya, tetapi dari sejauh mana proyek ini menjaga kepercayaan rakyat dan mendapat ridha Allah.

Share This Article