muslimx.id – Publik kembali dikejutkan dengan tragedi penculikan dan pembunuhan bankir muda Mohamad Ilham Pradipta. Polisi mengonfirmasi Dwi Hartono, seorang motivator bisnis sekaligus pemilik lembaga bimbingan belajar, sebagai otak kejahatan. Dwi ditangkap tim gabungan di Solo bersama dua tersangka lain, sementara total 15 orang kini diamankan.
Korban ditemukan di Bekasi dalam kondisi terikat dan penuh luka lebam, setelah sebelumnya diculik di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kasus ini menambah panjang daftar lemahnya perlindungan negara terhadap jiwa warganya.
Islam: Nyawa Manusia Lebih Mulia dari Segalanya
Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya:
“Barangsiapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya…” (QS. Al-Maidah: 32).
Ayat ini menegaskan betapa berharganya jiwa manusia. Kejahatan terorganisir yang merenggut nyawa rakyat bukan hanya kriminal, tetapi bentuk kezaliman besar yang wajib dicegah negara dengan hukum yang tegas.
Rasulullah SAW bersabda:
“Imam (pemimpin) adalah penggembala, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengingatkan, pemimpin tidak boleh hanya menjadi penonton. Negara adalah pelindung rakyat. Jika mafia kriminal dibiarkan beroperasi bebas, berarti negara lalai menjalankan amanah kepemimpinan.
Kritik Partai X: Negara Gagal Hadir untuk Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menyebut kasus penculikan bankir ini bukti nyata lemahnya perlindungan negara.
“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Di sini negara gagal,” tegas Prayogi.
Partai X menekankan, penegakan hukum tidak boleh berhenti pada pelaku lapangan. Mafia kejahatan yang terstruktur harus dibongkar hingga ke jaringan yang menopangnya, sebab kejahatan besar tidak mungkin terjadi tanpa jejaring kekuasaan.
Solusi Partai X: Bongkar Mafia Hingga Akar Kekuasaan
Partai X mendorong langkah konkret agar mafia kriminal benar-benar diberantas:
- Satgas Pemberantasan Mafia Kriminal, lintas lembaga, langsung di bawah Presiden.
- Audit harta pelaku dan jaringan, dengan keterlibatan PPATK untuk menelusuri aliran dana haram.
- Perlindungan warga di ruang publik, dengan CCTV terintegrasi dan patroli digital berbasis AI.
- Musyawarah Kenegarawanan Nasional, untuk merumuskan strategi keamanan yang berlandaskan keadilan dan keberpihakan pada rakyat.
Penutup: Negara Sah Jika Melindungi Rakyat
Tragedi ini bukan kriminal biasa, melainkan alarm bagi negara yang semakin rapuh. Islam mengingatkan, negara hanya sah jika benar-benar hadir melindungi darah dan jiwa rakyatnya.
Partai X menegaskan, mafia kejahatan tidak cukup ditangkap, tetapi harus dibongkar hingga ke akar-akarnya. Jika tidak, rakyat akan terus jadi korban, sementara negara tinggal menjadi penonton.