16 Pos Polisi Malang Rusak, Tapi Hati Rakyat Lebih Hancur: Negara Wajib Kembali pada Amanah

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Polresta Malang Kota mencatat 16 pos polisi rusak akibat aksi unjuk rasa ricuh di kawasan Alun-Alun Merdeka, Jumat malam, 29 Agustus 2025. Dari jumlah itu, 13 pos pecah kacanya, sementara tiga lainnya dibakar. Meskipun Mapolresta Malang tidak terkena langsung, pagar, banner, dan dinding ikut jadi sasaran vandalisme. Empat personel polisi terluka dan kini menjalani perawatan.

Kapolresta Malang, Kombes Pol Nanang Haryono, menyatakan bahwa pelayanan publik tetap berjalan normal. Namun kerusakan pos polisi menunjukkan adanya jurang yang semakin lebar antara rakyat dan aparat negara. 

Kritik Partai X: Negara Sibuk Menjaga Simbol, Lupa Menjaga Rakyat

Direktur X Institute sekaligus Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan: “Kerusakan fisik hanyalah simbol. Yang lebih pecah adalah suara rakyat yang tak pernah sungguh-sungguh didengar.”

Partai X mengingatkan, negara memiliki tiga tugas utama yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat dengan adil. Namun kericuhan di Malang justru menunjukkan lemahnya ketiga fungsi itu.

Aparat gagal meredam keresahan tanpa kekerasan. Aspirasi publik justru dibungkam, dan pemerintah tampak abai terhadap penderitaan rakyat yang melatari demonstrasi. Negara hari ini dipersempit menjadi rezim, dan rezim dianggap negara. Akibatnya, polisi lebih menjaga simbol kekuasaan ketimbang menjaga nasib rakyat.

Sudut Pandang Islam: Pemimpin Adil Menjadi Penjaga Umat

Islam menegaskan bahwa kekuasaan adalah amanah untuk menegakkan keadilan. Rasulullah SAW bersabda:

“Imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Al-Qur’an pun mengingatkan:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia, hendaklah kamu menetapkan dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58).

Dari sini jelas bahwa kerusakan pos polisi hanyalah akibat, sementara akar masalah adalah gagalnya penguasa menunaikan amanah Allah untuk mendengar dan melayani rakyatnya.

Solusi Partai X: Menyatukan Suara Rakyat dalam Keadilan

Partai X menawarkan jalan penyembuhan bangsa:

  1. Musyawarah Kenegarawanan Nasional demi menyatukan arah baru negara bersama rakyat.
  2. Amandemen Kelima UUD 1945 agar kedaulatan rakyat kembali tegak.
  3. Pemisahan tegas antara negara dan pemerintah supaya rezim tidak menggerus hak rakyat.
  4. Reformasi hukum berbasis kepakaran agar hukum menjadi alat keadilan, bukan kekuasaan.
  5. Digitalisasi birokrasi untuk mencegah korupsi dalam pelayanan publik.
  6. Pendidikan berbasis moral Pancasila agar generasi muda tumbuh dengan nilai keadilan dan keberanian moral.

Penutup: Kerusakan Pos Bukan Bencana, Kerusakan Amanah Adalah Petaka

Kerusakan 16 pos polisi bukanlah bencana terbesar. Yang jauh lebih parah adalah kerusakan amanah penguasa dan hancurnya kepercayaan rakyat kepada negara.

Islam menegaskan, pemimpin yang lalai akan dituntut pertanggungjawaban di hadapan Allah. Karena itu, negara jangan hanya menjaga bangunan pos, tapi yang lebih penting adalah menjaga hati, harapan, dan kesejahteraan rakyat.

Jika suara rakyat terus diabaikan, maka kerusakan akan semakin meluas. Negara wajib kembali pada amanah ilahi, menegakkan keadilan, mendengar rakyat, dan melindungi mereka dari kezhaliman.

Share This Article