Ganti Menteri, Jangan Lupa Ganti Nasib Rakyat! Perspektif Islam atas Pergantian Sri Mulyani

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan peralihan jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani kepada Purbaya Yudhi Sadewa adalah hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. 

Mensesneg juga membantah kabar yang menyebutkan pengunduran diri atau pencopotan, dan menekankan bahwa pergantian ini murni hasil evaluasi Presiden.

Pandangan Islam: Pemimpin Wajib Memikirkan Nasib Rakyat

Dalam Islam, jabatan adalah amanah, bukan sekadar kursi kekuasaan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seorang pemimpin adalah pengurus rakyatnya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pergantian pejabat tanpa perubahan kebijakan yang berpihak pada rakyat hanyalah formalitas. Al-Qur’an pun menegaskan bahwa keadilan sosial adalah syarat mutlak dalam kepemimpinan:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58)

Artinya, menteri baru bukan sekadar simbol, tetapi harus menghadirkan kebijakan baru yang benar-benar adil dan menyentuh kepentingan rakyat.

Kritik Partai X: Jangan Hanya Ganti Kursi

Rinto Setiyawan menilai rakyat masih menghadapi masalah besar dalam hal kesejahteraan. Harga-harga kebutuhan pokok tetap tinggi, lapangan pekerjaan sulit, dan daya beli melemah. “Menteri baru, tapi kebijakan lama yang tidak berpihak pada rakyat harus ditinggalkan. Jika tidak, rakyat tetap sengsara,” ujarnya.

Menurut Partai X, pergantian menteri tidak boleh jadi alibi untuk menutupi akar masalah struktural. Jika kebijakan ekonomi masih didominasi kepentingan elit dan korporasi besar, rakyat tetap menjadi korban.

Islam pun mengingatkan bahwa kekuasaan tanpa keberpihakan pada rakyat hanya akan menimbulkan kerusakan. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka…”
(QS. Hud: 113)

Solusi Partai X: Kebijakan Pro-Rakyat

Partai X mendorong reformasi ekonomi yang lebih inklusif. Beberapa solusi yang ditawarkan:

  1. Peningkatan pendapatan rakyat melalui kebijakan fiskal yang berpihak pada pekerja dan petani, bukan hanya korporasi besar.
  2. Penguatan perlindungan sosial agar rakyat kecil tidak menjadi korban krisis global.
  3. Pemberdayaan sektor informal yang selama ini menopang mayoritas masyarakat.
  4. Penciptaan lapangan kerja nyata berbasis potensi lokal, bukan hanya proyek mercusuar.

Penutup: Pergantian Menteri Harus Menyentuh Perubahan

Pergantian Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa seharusnya menjadi momentum perubahan, bukan sekadar pergantian wajah. Jika hanya kursinya yang berganti, sementara kebijakan tetap sama, rakyat akan terus menjadi korban.

Partai X menegaskan, ganti menteri boleh, tapi jangan lupa ganti nasib rakyat. Tugas negara adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat bukan melanggengkan penderitaan mereka.

Share This Article