Rahayu Saraswati Mengundurkan diri, Islam Ingatkan Wakil Rakyat Harus Amanah

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.idRahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Presiden Prabowo Subianto, resmi mengundurkan diri dari DPR RI. Keputusan ini disampaikan melalui akun Instagram pribadinya, setelah ucapannya dalam sebuah podcast lama kembali memicu kontroversi publik. 

Rahayu Saraswati mengaku ucapannya melukai banyak pihak, terutama anak muda yang sedang berjuang, dan menyampaikan permintaan maaf terbuka dalam video berdurasi enam menit. Meski mundur, ia berharap masih bisa menuntaskan pembahasan RUU Kepariwisataan serta menyalurkan sisa dana dapil untuk kepentingan publik.

Kritik Partai X: Krisis Kepercayaan dan Kebutuhan Wakil Rakyat yang Adil

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menilai mundurnya Rahayu Saraswati menjadi pelajaran penting bagi parlemen. 

Menurutnya, wakil rakyat tidak boleh hanya duduk di kursi kekuasaan, melainkan benar-benar membela rakyat. Ia menegaskan, tugas negara hanya tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika wakil rakyat gagal menjaga amanah, maka yang menanggung akibatnya adalah rakyat sendiri.

Rinto menekankan, pengunduran diri ini mencerminkan krisis kepercayaan publik terhadap parlemen. Rakyat membutuhkan wakil yang adil, amanah, dan konsisten berpihak pada kepentingan mereka. Bukan sekadar populer, melainkan berintegritas serta mampu menjalankan fungsi representasi dengan baik.

Sudut Pandang Islam: Kepemimpinan Adalah Amanah yang Berat Dipertanggungjawabkan

Dalam Islam, jabatan politik termasuk anggota parlemen adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam menegaskan bahwa pemimpin bukanlah penguasa, melainkan pelayan rakyat. DPR, yang disebut wakil rakyat, pada hakikatnya adalah juru bicara rakyat di panggung negara.

Jika amanah ini dikhianati, maka bukan hanya kepercayaan rakyat yang hilang, tetapi juga dosa besar di sisi Allah. Seorang negarawan sejati adalah mereka yang mendahulukan keadilan dan kepentingan rakyat, bukan sekadar menjaga citra atau kursi kekuasaan.

Solusi Partai X: Reformasi Representasi Demi Wakil Rakyat yang Adil

Partai X menawarkan langkah solutif untuk memperbaiki krisis representasi rakyat di parlemen:

  1. Musyawarah kenegarawanan nasional untuk menyatukan visi kebangsaan dan mengembalikan pada tujuan aslinya yaitu kesejahteraan rakyat.
  2. Amandemen UUD agar kedaulatan penuh kembali berada di tangan rakyat, bukan oligarki kekuasaan.
  3. Pemisahan tegas antara negara dan pemerintah, sehingga kegagalan pejabat tidak melukai rakyat.
  4. Reformasi hukum berbasis kepakaran agar keadilan tidak dikendalikan oleh uang dan kekuasaan.
  5. Penguatan pendidikan berbasis Pancasila agar rakyat kritis memilih wakil yang amanah dan berintegritas.
  6. Perluasan birokrasi digital untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam kerja wakil rakyat.

Penutup: Islam Menegaskan Rakyat Berhak atas Wakil yang Amanah dan Adil

Pengunduran diri Saraswati menunjukkan bahwa kursi parlemen bukanlah segalanya, yang utama adalah kepercayaan rakyat. Islam mengingatkan bahwa wakil rakyat adalah amanah besar, bukan sekadar simbol kekuasaan. Rakyat berhak memiliki wakil yang adil, amanah, dan berpihak pada kesejahteraan mereka.

Partai X menegaskan, kegagalan individu tidak boleh merusak tujuan bernegara. Negara harus kembali pada amanat utamanya yaitu melindungi, melayani, dan mengatur rakyat dengan adil. Selama rakyat belum tersenyum, perjuangan tidak boleh berhenti.

Share This Article