muslimx.id – Istana membantah kabar beredarnya surpres (surat presiden) terkait pergantian Kapolri. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan hingga kini belum ada surat yang dikirim Presiden Prabowo ke DPR. Rumor itu sempat ramai, menyebut inisial “D” dan “S” sebagai kandidat, yang publik kaitkan dengan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo dan Kabareskrim Komjen Suyudi.
Meski bantahan adanya surpres sudah ditegaskan, rumor tetap meluas, apalagi di tengah desakan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit mundur. Tragedi meninggalnya pengemudi ojek, Affan Kurniawan, akibat tindakan represif aparat, menjadi pemicu gelombang protes rakyat. Namun, polemik lebih banyak berputar pada kursi jabatan ketimbang nasib rakyat yang kehilangan nyawa.
Partai X: Negara Harus Kembali ke Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mengingatkan hakikat negara adalah melindungi rakyat.
“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat dengan adil,” ujarnya.
Menurutnya, tragedi Affan seharusnya menjadi titik refleksi, bukan ditutup dengan isu pergantian pejabat. Negara tidak boleh membiarkan luka rakyat hilang begitu saja.
Prinsip Islam: Keadilan dan Amanah
Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah besar, bukan sekadar kursi jabatan. Allah ﷻ berfirman:
“Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Maidah [5]: 8)
Ayat ini menegaskan, keadilan harus ditegakkan bahkan dalam kondisi sulit. Tragedi yang merenggut nyawa rakyat tidak boleh dipandang remeh.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seorang pemimpin adalah pengurus rakyatnya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengingatkan, pejabat yang sibuk mempertahankan kursi tapi lalai melindungi rakyat akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Reformasi Substantif, Bukan Kosmetik
Partai X menegaskan, solusi bukan sekadar pergantian nama Kapolri, tetapi reformasi menyeluruh:
- Transparansi penggunaan kewenangan kepolisian agar tidak menjadi alat kekuasaan.
- Pengawasan publik terhadap mekanisme kepolisian.
- Prioritas pada perlindungan rakyat, bukan hanya menjaga stabilitas rezim.
- Reformasi hukum agar tragedi korban rakyat diusut tuntas tanpa pandang bulu.
Penutup: Kepemimpinan adalah Amanah
Isu pergantian Kapolri memperlihatkan pejabat masih sibuk mengurusi kursi, sementara rakyat menanggung luka. Islam menegaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah untuk menegakkan keadilan, bukan ajang perebutan jabatan.
Negara yang adil adalah negara yang mendengar jeritan rakyat. Jika rakyat terus dilupakan, maka kepemimpinan kehilangan rohnya. Karena dalam Islam, sebaik-baik pemimpin adalah yang menjaga rakyatnya, bukan yang melupakan mereka.