muslimx.id – Kejaksaan Agung kembali memeriksa mantan sekretaris Mendikbud Nadiem Makarim terkait kasus korupsi Program Digitalisasi Pendidikan 2019–2022. Pemeriksaan dilakukan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus di Gedung Bundar. Selain mantan sekretaris, lima saksi lain juga diperiksa, termasuk pejabat LKPP dan pihak swasta.
Kasus bermula dari pengadaan 1,2 juta laptop senilai Rp9,3 triliun yang diduga merugikan negara Rp1,98 triliun. Skandal ini menimbulkan kemarahan publik karena menyangkut sektor paling mendasar pendidikan.
Kritik Partai X: Korupsi Pendidikan Adalah Pengkhianatan
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa kasus pemeriksaan yang dilakukan hingga ke sekretaris Mendikbud Nadiem ini adalah simbol kerusakan negara.
“Korupsi di sektor pendidikan adalah pengkhianatan. Ia merampas masa depan anak bangsa dan menghancurkan sendi kedaulatan negara. Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Kasus ini jelas abai,” tegas Prayogi.
Menurut Partai X, rakyat adalah pemilik kedaulatan sejati, sementara pejabat hanyalah pelayan rakyat. Korupsi laptop menegaskan bahwa kepentingan rakyat kembali dikorbankan demi kepentingan kelompok tertentu.
Pandangan Islam: Korupsi adalah Dzalim dan Haram
Islam menempatkan amanah sebagai salah satu fondasi kepemimpinan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)
Korupsi dalam pengadaan laptop pendidikan jelas bentuk khianat terhadap amanah, karena dana publik bukan milik pejabat, melainkan hak rakyat. Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian, korupsi pendidikan bukan hanya kejahatan hukum, tetapi juga kezaliman moral dan spiritual. Ia menutup pintu ilmu bagi anak bangsa dan mengundang murka Allah.
Solusi Partai X dalam Bingkai Islam
Partai X menawarkan langkah konkret agar tragedi ini tidak berulang:
- Reformasi total pengadaan publik dengan sistem digital transparan yang dapat diawasi masyarakat.
- Memperkuat KPK dan kejaksaan agar berani menjerat pejabat tinggi, bukan hanya rakyat.
- Mengutamakan pendidikan sebagai prioritas mutlak, dengan anggaran bersih dari praktik mark-up.
- Mendorong kemandirian teknologi nasional, sehingga sekolah tidak bergantung pada produk asing.
- Membangun Sekolah Negarawan yang menanamkan nilai integritas Islami, agar calon pemimpin lahir dari ruh kejujuran dan amanah.
Penutup: Keadilan sebagai Jalan Bangsa
Kasus korupsi laptop menunjukkan betapa rapuhnya moral penguasa ketika amanah diperdagangkan. Pendidikan bukan proyek angka, melainkan jalan membebaskan manusia. Islam mengajarkan bahwa kemuliaan sebuah negeri ditentukan oleh keadilan, bukan tumpukan harta.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah (pula) kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)
Negara akan selamat bila pemimpinnya berpegang pada amanah, menegakkan keadilan, dan menolak korupsi. Tanpa itu, bangsa hanya berjalan di atas puing-puing harapan rakyatnya sendiri.