Aliansi Perempuan Tabur Bunga, Islam Serukan Jangan Bungkam Suara Umat

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Aliansi Perempuan Indonesia (API) menggelar aksi tabur bunga di depan Polda Metro Jaya. Aksi ini dilakukan untuk menuntut pembebasan para aktivis yang ditahan terkait demonstrasi akhir Agustus lalu. Mereka antara lain Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen, staf Muzaffar Salim, admin Gejayan Memanggil Syahdan Husein, dan admin Aliansi Mahasiswa Penggugat Khariq Anhar.

Para aktivis perempuan membawa poster bertuliskan “Protes adalah hak” sebagai penegasan bahwa menyuarakan kritik bukanlah makar, melainkan bentuk cinta rakyat kepada negeri. Namun, penahanan aktivis menunjukkan kecenderungan pembungkaman suara rakyat yang justru melemahkan demokrasi.

Islam: Amar Ma’ruf Nahi Munkar Tidak Boleh Dibungkam

Dalam pandangan Islam, rakyat yang menyuarakan kebenaran adalah bagian dari perintah amar ma’ruf nahi munkar. Allah ﷻ berfirman:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

Ayat ini menegaskan bahwa kewajiban umat adalah mengingatkan bila ada kebijakan yang salah atau zalim. Membungkam suara rakyat berarti menutup jalan kebaikan yang justru diperintahkan Allah.

Hadis: Jihad Terbaik Adalah Mengatakan Kebenaran

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Jihad yang paling utama adalah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Hadis ini menempatkan kritik yang jujur sebagai bagian dari jihad. Aktivis yang menyuarakan aspirasi rakyat tidak boleh diperlakukan sebagai musuh negara, karena mereka sedang menjalankan kewajiban moral dalam Islam.

Negara Wajib Menjadi Pelindung, Bukan Penekan

Dalam Islam, pemimpin adalah pelayan rakyat, bukan penguasa yang menindas. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seorang pemimpin adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, negara tidak boleh menakuti rakyat dengan penjara, tetapi justru membuka ruang dialog yang sehat. Penahanan aktivis hanya memperdalam luka sosial dan mengkhianati amanah kepemimpinan.

Islam menegaskan bahwa membungkam kritik sama saja dengan membungkam amar ma’ruf nahi munkar. Suara rakyat adalah penjaga negeri agar tidak terseret pada kezaliman. Negara yang menutup telinga dari kritik rakyat akan kehilangan keberkahan. Karenanya, Islam menyerukan bebaskan suara umat, hargai aspirasi, dan jadikan kritik sebagai nasihat, bukan sebagai ancaman.

Share This Article