muslimx.id – Presiden Prabowo Subianto kembali menyusun peta untuk melantik 11 pejabat baru dalam reshuffle kabinet jilid II. Pelantikan digelar di Istana Kepresidenan Jakarta dengan melibatkan menteri, wakil menteri, hingga pimpinan lembaga negara.
Prabowo melantik Jenderal TNI (purn) Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam menggantikan Budi Gunawan, dan Erick Thohir sebagai Menpora menggantikan Dito Ariotedjo. Tiga wakil menteri juga dilantik, termasuk Afriansyah Noor di Ketenagakerjaan, Farida Faricha di Koperasi, dan Rohmat Marzuki di Kehutanan.
Selain itu, lima pejabat lain masuk jajaran baru, seperti Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Mohamad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Nanik Sudaryati Deyang dan Soni Sanjaya sebagai Wakil Kepala BGN, serta Sarah Sadiqa sebagai Kepala LKPP. Terakhir, Komjen (purn) Ahmad Dofiri ditunjuk sebagai Penasehat Khusus Presiden bidang Kamtibmas dan Reformasi Kepolisian.
Partai X: Kursi Kekuasaan, Rakyat Terlupakan
Menanggapi reshuffle ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, mengingatkan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
“Kursi bergeser, rakyat tetap terlupakan. Pejabat sibuk bagi kekuasaan, sementara masalah rakyat makin berat,” tegasnya.
Menurutnya adanya reshuffle dan menyusun ulang peta parpol kabinet Merah Putih harus menjawab persoalan publik, tapi kini justru terlihat hanya menjadi ajang perebutan kursi kekuasaan.
Pandangan Islam: Negara Adalah Milik Rakyat
Partai X menegaskan prinsip dasar bahwa negara adalah milik rakyat, bukan milik pejabat atau partai penguasa. Pemerintah hanyalah pelayan yang diberi mandat terbatas untuk bekerja jujur, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Islam pun menegaskan bahwa kekuasaan adalah amanah. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58).
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada seorang pemimpin yang diberi amanah untuk memimpin rakyat, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah haramkan surga atas dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Solusi Partai X: Kabinet Pro Rakyat, Bukan Pro Kursi
Partai X menawarkan solusi tegas atas peta Parpol Kabinet Merah Putih:
- Reshuffle berorientasi kinerja rakyat, bukan sekadar konsolidasi kekuasaan.
- Seleksi pejabat publik transparan, dengan indikator kompetensi dan rekam jejak, bukan hanya loyalitas.
- Agenda kerja pro rakyat yang terukur, disusun tiap kementerian dan bisa diawasi publik.
- Presiden menegaskan kembali amanah kekuasaan, bahwa jabatan hanyalah sarana untuk mensejahterakan rakyat.
Penutup: Demokrasi Jangan Dikerdilkan Kursi
Partai X menekankan bahwa reshuffle seharusnya menjadi momentum memperbaiki kinerja pemerintahan, bukan sekadar pertukaran kursi antar pejabat. Demokrasi yang sehat menuntut jabatan publik dimaknai sebagai tanggung jawab besar, bukan komoditas kekuasaan.
Jika kursi terus diperebutkan tanpa memikirkan rakyat, maka amanah akan terkhianati. Sebaliknya, bila amanah dijalankan dengan adil, rakyat akan merasakan keberkahan. Allah SWT berfirman:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Maidah: 2).