muslimx.id – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh dapur makan bergizi gratis (MBG) yang dikelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) wajib memiliki alat uji (test kit). Kebijakan ini dijadikan bagian dari SOP baru untuk mencegah kasus keracunan massal yang berulang.
Prabowo menegaskan, meski penerima MBG sudah mencapai 30 juta orang, masih ada 50 juta penerima lain yang menunggu. Namun, ia mengingatkan agar percepatan distribusi tidak mengorbankan kualitas, sebab pelanggaran SOP sebelumnya sudah menimbulkan ribuan korban keracunan.
Kritik Partai X: Rakyat Bukan Kelinci Percobaan
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan rakyat tidak boleh menjadi objek eksperimen kebijakan.
“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jangan sampai program makan bergizi berubah jadi program makan berbahaya,” ujarnya.
Prayogi menilai penyediaan test kit hanyalah langkah reaktif. Seharusnya sejak awal standar keamanan pangan ditegakkan dengan disiplin ketat.
“Rakyat harus sehat sejak hari pertama, bukan setelah ribuan orang jatuh sakit,” tegasnya.
Partai X mencatat, penyediaan test kit hanyalah prosedur tambahan. Masalah sesungguhnya ada pada lemahnya pengawasan, rendahnya kualitas air dan bahan pangan, serta pelanggaran SOP yang dibiarkan.
Data resmi mencatat 70 insiden keracunan sejak Januari–September 2025 dengan hampir 6.000 korban. Fakta ini membuktikan masih lemahnya fondasi keamanan pangan dalam program MBG.
Pandangan Islam: Pemimpin Wajib Menjamin Kesehatan dan Keselamatan
Islam menekankan amanah besar bagi para pemimpin untuk menjaga rakyat. Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195).
Ayat ini menjadi peringatan agar negara tidak gegabah dalam kebijakan publik yang menyangkut nyawa rakyat.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Imam (pemimpin) adalah pengurus dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa pemerintah wajib memastikan rakyat terlindungi dari bahaya, termasuk dalam soal pangan.
Solusi: Partai X Menawarkan Langkah Konkret
Agar program MBG benar-benar menyehatkan, Partai X menawarkan langkah konkret:
- Reformasi hukum berbasis kepakaran. Tegakkan sanksi tegas bagi setiap pelanggaran SOP yang mengakibatkan keracunan massal.
- Transformasi birokrasi digital. Distribusi pangan harus transparan dan dapat dilacak, sehingga sumber masalah bisa segera ditemukan.
- Musyawarah kenegarawanan nasional. Libatkan akademisi, ulama, dan masyarakat sipil dalam mengawasi program MBG.
- Pemaknaan ulang Pancasila. Jalankan program gizi dengan semangat keadilan sosial, bukan sekadar proyek kekuasaan.
- Pendidikan moral dan kesehatan berbasis agama. Generasi muda harus memahami pentingnya gizi, keamanan pangan, dan tanggung jawab negara terhadap rakyat.
Dalam Islam, kesehatan rakyat adalah bagian dari maqashid syariah (tujuan syariat) yaitu menjaga jiwa (hifzh an-nafs). Partai X menegaskan, rakyat tidak boleh lagi menjadi korban eksperimen kebijakan. Sehatkan rakyat sejak awal, jangan biarkan mereka menjadi kelinci percobaan.