MPR Ajak Seimbangkan Ilmu dan Iman, Islam Tuntut Pemimpin Tegakkan Amanah

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan pentingnya keseimbangan antara ilmu dan iman. Ia menilai keduanya harus berjalan beriringan untuk melahirkan generasi muda yang berkarakter kuat dan berdaya saing. Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Temu Muda Inspiratif di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto.

Menurut Lestari, ilmu tanpa iman dapat melahirkan kehampaan dan kesombongan, sementara iman tanpa ilmu membuat bangsa tertinggal. Karena itu, ia mengingatkan pemuda sebagai kunci pembangunan masa depan harus dibekali keduanya secara seimbang.

Ilmu dan Iman dalam Pandangan Islam

Islam menegaskan bahwa ilmu dan iman adalah dua pilar utama peradaban. Allah SWT berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11).

Ayat ini menunjukkan bahwa iman dan ilmu tidak boleh dipisahkan. Keduanya harus melahirkan amal nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat, bukan hanya slogan atau wacana.

Pemimpin dan Amanah Rakyat

Dalam Islam, ilmu dan iman juga harus memandu pemimpin dalam menunaikan amanah. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58).

Ayat ini menegaskan bahwa amanah pemimpin adalah melindungi dan menyejahterakan rakyat. Ilmu dan iman tidak boleh berhenti pada pidato, melainkan diwujudkan dalam kebijakan nyata.

Rasulullah SAW pun memperingatkan:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menekankan bahwa pemimpin tidak cukup memberi nasihat, tetapi wajib menghadirkan tindakan konkret yang mengangkat kesejahteraan rakyat.

Dari Wacana Menuju Implementasi

Islam mengajarkan bahwa iman harus dibuktikan dengan amal, dan ilmu harus digunakan untuk menegakkan keadilan. Pemimpin yang menyeimbangkan ilmu dan iman seharusnya menghadirkan kebijakan yang nyata: pendidikan merata, akses kesehatan yang adil, harga kebutuhan pokok yang terjangkau, serta peluang kerja bagi rakyat.

Ajakan menyeimbangkan ilmu dan iman sejalan dengan nilai Islam. Namun, Islam juga menuntut agar pemimpin menegakkan amanah dan menghadirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Sebab keseimbangan ilmu dan iman bukan sekadar wacana, melainkan jalan menuju kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh umat.

Share This Article