Beras Redam Inflasi, Islam Ingatkan Keadilan Ekonomi! Rakyat Butuh Murah, Bukan Sandiwara Angka

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras pada redam Inflasi September 2025 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen. Penurunan ini terjadi akibat panen gadu di sejumlah daerah, stok gabah melimpah, dan intervensi pemerintah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Fakta ini menarik, karena selama empat tahun terakhir beras selalu menjadi penyumbang inflasi namun kini justru menjadi penahan laju inflasi nasional.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut keberhasilan ini didorong oleh penyaluran beras SPHP ke pasar dan bantuan sosial kepada 18,2 juta keluarga miskin. Meski begitu, pemerintah masih punya pekerjaan rumah: harga beras premium hanya turun tipis, dan realisasi penyaluran SPHP baru 28,17 persen dari target 1,5 juta ton.

Rakyat Butuh Harga Murah Nyata, Bukan Grafik Cantik

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa rakyat tidak hidup dari tabel statistik.

“Negara itu tugasnya tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Bukan sekadar menampilkan grafik dan laporan yang menghibur,” tegasnya.

Ia menyoroti harga beras premium masih Rp15.982/kg dan beras medium Rp13.856/kg, yang tetap memberatkan masyarakat.

“Bagi rakyat, harga itu tetap tinggi. Deflasi di kertas tak berarti sejahtera di meja makan rakyat,” ujar Prayogi.

Menurutnya, kebijakan pangan sering hanya berfokus pada pencitraan angka inflasi, tanpa memastikan keterjangkauan di pasar. Padahal, rakyat adalah pemilik kedaulatan, sedangkan pemerintah hanyalah pelayan rakyat.

Islam Ingatkan: Keadilan Ekonomi Adalah Amanah

Dalam pandangan Islam, pangan adalah hak dasar rakyat yang wajib dijamin negara secara adil dan merata. Allah SWT berfirman:

“Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka, dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.” (QS. Al-A‘raf: 85)

Islam mengajarkan prinsip keadilan distribusi. Negara harus memastikan harga pangan tidak dikendalikan segelintir pedagang besar atau tengkulak yang mempermainkan pasar. Keadilan harga berarti keberpihakan pada rakyat kecil, bukan sekadar menjaga citra ekonomi di atas kertas.

Solusi Partai X: Fokus pada Keadilan Pangan untuk Rakyat

Partai X menawarkan langkah konkret untuk memastikan kebijakan pangan benar-benar berpihak pada rakyat:

  1. Reformasi distribusi pangan berbasis digital untuk memangkas rantai tengkulak dan calo.
  2. Perkuat cadangan pangan strategis nasional dengan pengelolaan transparan agar pasokan stabil sepanjang tahun.
  3. Subsidi langsung dalam bentuk voucher pangan digital, agar rakyat benar-benar merasakan harga murah.
  4. Kontrol ketat impor pangan, supaya petani lokal tidak kalah bersaing di pasar sendiri.
  5. Pendidikan pangan berbasis Pancasila, untuk menumbuhkan kesadaran bahwa pangan murah adalah hak rakyat, bukan hadiah pejabat.

Penutup: Sejahtera Itu Ketika Rakyat Kenyang, Bukan Saat Grafik Turun

Beras yang menahan inflasi boleh jadi prestasi statistik, namun kenyataan di pasar tetap berbicara lain. Rakyat tidak butuh sandiwara angka mereka butuh harga yang murah, stabil, dan adil.

“Sejahtera itu saat rakyat kenyang, bukan saat pejabat pamer laporan,” tutup Prayogi.

Share This Article