Sekolah Garuda Diresmikan, Islam Serukan Ilmu Harus Sejalan dengan Keadilan!

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id — Pemerintah meluncurkan secara serentak Sekolah Garuda, sebuah program pendidikan unggulan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memperluas kesempatan anak-anak Indonesia menembus kampus terbaik dunia. Program ini diluncurkan di 16 titik seluruh Indonesia dan ditargetkan mencapai 100 sekolah hingga tahun 2029.

Namun, di tengah euforia peluncuran tersebut, suara kritis datang dari berbagai kalangan yang menilai bahwa pembangunan pendidikan tidak boleh berhenti di tataran intelektual semata, melainkan juga harus berpihak pada keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.

Islam: Ilmu Tanpa Keadilan Akan Kehilangan Berkahnya

Dalam pandangan Islam, ilmu bukan sekadar alat untuk mengejar kemajuan duniawi, tetapi sarana untuk menegakkan keadilan dan kemanusiaan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Mujadilah (58:11):

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu adalah anugerah yang membawa kemuliaan bukan untuk menciptakan jarak antara si pandai dan si miskin, melainkan untuk menegakkan kebaikan dan kesejahteraan bersama.

Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadis riwayat Tirmidzi:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Hadis ini menegaskan bahwa ilmu sejati adalah ilmu yang memberi manfaat dan membawa keadilan bagi masyarakat, bukan yang hanya melahirkan kesenjangan sosial antara yang berpendidikan dan yang tertinggal.

Partai X: Pendidikan Tanpa Keadilan, Hanya Akan Melahirkan Ketimpangan Baru

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menilai bahwa keberadaan Sekolah Garuda adalah langkah baik, namun harus diimbangi dengan kebijakan sosial yang berpihak pada rakyat.

“Sekolah unggulan bagus, tapi kalau rakyat di sekitarnya tetap miskin, itu bukan kemajuan, itu kesenjangan yang dibungkus rapih,” ujarnya tegas.

Menurutnya, pendidikan unggul tidak akan bermakna jika keluarga para siswa masih hidup dalam ketidakpastian ekonomi. “Negara tidak boleh hanya mencetak sarjana dunia, tapi gagal mencetak masyarakat yang sejahtera. Ilmu tanpa keadilan hanya akan menumbuhkan kesenjangan baru,” tambahnya.

Prinsip Islam dan Partai X: Pemerintah Adalah Pelayan Amanah Rakyat

Dalam Surah Al-Baqarah (2:30), Allah SWT mengingatkan manusia sebagai khalifah di bumi, yakni pemimpin yang bertugas memelihara, bukan menguasai. Prinsip ini sejalan dengan pandangan Partai X bahwa pemerintah bukan penguasa pendidikan, melainkan pelayan rakyat yang diberi amanah untuk menyejahterakan seluruh bangsa.

“Pendidikan itu bukan proyek pencitraan, tapi tanggung jawab kenegaraan,” tegas Prayogi.
Ia menilai, Sekolah Garuda hanya akan menjadi simbol nasional jika mampu mewujudkan pemerataan akses, transparansi seleksi, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.

Solusi Partai X: Ilmu untuk Keadilan, Sekolah untuk Rakyat

Partai X mengusulkan langkah konkret agar Sekolah Garuda menjadi simbol keadilan pendidikan nasional, antara lain:

  1. Integrasi pendidikan dengan ekonomi rakyat, agar setiap lulusan memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitarnya.
  2. Digitalisasi seleksi dan pendanaan untuk memastikan transparansi dan akses merata.
  3. Reformasi kurikulum nasional berbasis nilai moral, sosial, dan keberpihakan rakyat.
  4. Musyawarah kenegarawanan pendidikan, melibatkan guru, ulama, dan masyarakat.
  5. Pendidikan gratis hingga tuntas bagi daerah tertinggal sebagai bentuk tanggung jawab negara.

Penutup: Ilmu dan Keadilan Adalah Dua Sayap Kemajuan Bangsa

Islam mengingatkan bahwa ilmu tanpa keadilan akan kehilangan ruhnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Qashash (28:77):

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia; dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.”

Ayat ini menegaskan keseimbangan antara kemajuan dunia dan tanggung jawab sosial.

Share This Article