muslimx.id — Islam menegaskan bahwa kedaulatan sejati suatu bangsa tidak hanya diukur dari kekuasaan, tetapi dari kemampuannya menegakkan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat. Dalam konteks kenegaraan modern, keadilan ekonomi adalah amanah besar yang harus dijaga agar kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak. Keadilan ekonomi berarti negara hadir sebagai pelindung dan pelayan, bukan penguasa atas rakyatnya. Sebab, kekuasaan tanpa tanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat hanyalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah.
Islam Tegaskan: Amanah Kekuasaan Harus Menjamin Keadilan
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)
Ayat ini menjadi landasan moral bahwa setiap kekuasaan, termasuk dalam pengelolaan ekonomi negara, wajib dijalankan secara adil dan amanah. Negara yang menumpuk kekayaan pada sebagian kecil warganya, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kesulitan, berarti telah melanggar prinsip keadilan Ilahi.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Pemimpin yang mengurusi urusan rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu mereka, Allah mengharamkan surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menjadi peringatan keras bagi para pemimpin agar tidak menjadikan kekuasaan sebagai alat memperkaya diri atau kelompoknya. Kekuasaan adalah amanah untuk menegakkan kesejahteraan bersama.
Negara Sebagai Pelayan Rakyat, Bukan Penguasa Atasnya
Dalam pandangan Islam, negara hanyalah bagian dari rakyat yang diberi amanah untuk mengatur dan melayani mereka. Tugas utama negara adalah melindungi hak-hak dasar rakyat mulai dari pangan, sandang, papan, pendidikan, hingga kesehatan agar tidak ada yang tertinggal.
Allah SWT berfirman:
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi dan hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka pewaris (bumi).” (QS. Al-Qashash: 5)
Ayat ini menunjukkan bahwa keberpihakan kepada kaum lemah dan tertindas adalah bentuk nyata dari kedaulatan dan keadilan. Negara yang mengabaikan nasib rakyat kecil sesungguhnya telah mengabaikan amanah Ilahi.
Keadilan Ekonomi: Jalan Menuju Keberkahan Negeri
Islam menempatkan keadilan sebagai poros seluruh kehidupan sosial, termasuk ekonomi. Keadilan ekonomi bukan sekadar konsep, melainkan sarana menegakkan martabat manusia dan mencegah ketimpangan yang merusak tatanan bangsa.
Allah SWT berfirman:
“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca.” (QS. Ar-Rahman: 9)
Artinya, keadilan dalam ekonomi bukan hanya soal pembagian materi, tetapi juga memastikan setiap orang mendapatkan haknya secara proporsional tanpa penindasan, tanpa monopoli, tanpa korupsi.
Penutup: Amanah Kedaulatan adalah Keadilan untuk Semua
Kedaulatan rakyat hanya bermakna jika diwujudkan melalui keadilan ekonomi. Negara harus hadir untuk menjamin distribusi sumber daya yang merata dan menghapus ketimpangan struktural.
Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188)
Keadilan ekonomi adalah bentuk nyata dari amanah kedaulatan rakyat jalan agar bangsa ini tidak hanya merdeka secara pemerintahan, tetapi juga berdaulat secara ekonomi, bermartabat, dan diberkahi oleh Allah SWT.