muslimx.id – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Ketua Umum Dekranas Selvi Gibran melakukan kunjungan kerja ke Manokwari, Papua Barat, sebagai bagian dari agenda percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia.
Bupati Manokwari Hermus Indou menyebut kunjungan ini sebagai wujud nyata kehadiran negara di daerah. “Kunjungan Bapak Wapres dan Ibu adalah wujud negara hadir, melihat langsung dan melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kunjungan dua hari itu, Wapres dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan BP3OKP, meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta berdialog dengan para kepala daerah se-Papua Barat.
Sementara Selvi Gibran membuka Festival Mama-Mama Kreatif dan meninjau pelatihan bagi pelaku UMKM kreatif Papua Barat.
Namun, dibalik semangat tersebut, Partai X mengingatkan bahwa pembangunan sejati tidak boleh berhenti pada seremoni kunjungan, melainkan harus berbuah kesejahteraan nyata bagi rakyat di timur Indonesia.
Partai X: Negara Harus Melindungi dan Melayani Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menanggapi kunjungan wapres ke Manokwari tersebut menegaskan hakikat dasar dari pemerintahan. Tugas negara itu tiga, melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Menurutnya, pembangunan sejati tidak boleh berhenti di pusat, tapi harus terasa hingga pelosok. Pembangunan harus menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, bukan hanya proyek yang menguntungkan segelintir pihak.
“Jangan hanya seremonial dan foto bersama. Rakyat Papua butuh air, listrik, dan lapangan kerja,” kata Rinto.
Pandangan Islam: Keadilan Pembangunan Adalah Amanah
Islam menegaskan bahwa setiap bentuk pembangunan harus dilandasi semangat keadilan dan pemerataan. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan…” (QS. An-Nahl: 90)
Ayat ini menegaskan bahwa keadilan bukan pilihan, melainkan kewajiban moral dan spiritual.
Dalam konteks pembangunan nasional, keadilan berarti memastikan tidak ada daerah yang tertinggal. Rasulullah SAW juga bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
Maka, pembangunan yang benar menurut Islam adalah yang menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat, bukan sekadar proyek kebanggaan rezim.
Solusi Partai X: Pembangunan Berbasis Kemandirian dan Keadilan
Sesuai prinsip Partai X, pemerataan pembangunan harus berjalan melalui kemandirian daerah, keberlanjutan ekonomi, dan tata kelola yang transparan. Lima langkah konkret yang ditawarkan:
- Pemberdayaan ekonomi lokal mendukung koperasi rakyat, UMKM kreatif, dan produksi berbasis potensi daerah.
- Pemerataan infrastruktur dasar mempercepat akses listrik, air bersih, dan jaringan komunikasi di seluruh Papua Barat.
- Pelatihan keterampilan rakyat menyiapkan SDM lokal agar menjadi penggerak pembangunan, bukan hanya pekerja.
- Digitalisasi pelayanan publik mempercepat akses masyarakat terhadap layanan negara secara adil dan efisien.
- Kolaborasi lintas pemerintahan dan lembaga adat memastikan pembangunan menghormati budaya lokal dan kebutuhan riil masyarakat.
Penutup: Pemerintah Harus Hadir dengan Rasa, Bukan Sekadar Agenda
Islam mengajarkan bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan kebanggaan. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)
Partai X menegaskan pemerintah harus hadir dengan rasa, bukan hanya dengan agenda. Kehadiran pejabat akan berarti jika rakyat merasakan hasilnya: air bersih, pendidikan layak, dan kesejahteraan nyata.
Negara ini besar karena keberagamannya. Maka tanggung jawab pemerintah adalah memastikan semua daerah tumbuh bersama.