muslimx.id – Bawaslu RI menyiapkan program pendidikan politik bagi pemilih pemula melalui agenda “Bawaslu Goes to School”. Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menegaskan bahwa generasi muda khususnya siswa SMA akan menjadi kekuatan terbesar pemilu mendatang, sebab lebih dari 60% pemilih pada Pemilu 2029 berasal dari Gen Z.
Bagja juga menekankan peran penting media sebagai pilar demokrasi dalam menyebarkan edukasi yang sehat dan bertanggung jawab.
Partai X: Pemilih Muda Harus Kritis, Bukan Emosional
Menanggapi rencana Bawaslu, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa pendidikan harus membentuk nalar kritis, bukan hanya partisipasi simbolik.
Ia mengingatkan bahwa pemilih muda sangat rentan terhadap propaganda digital, kekuasaan uang, hoaks, dan konten manipulatif. Karena itu, mereka perlu diajarkan berpikir jernih, rasional, dan tidak mudah diseret oleh popularitas semu.
Partai X juga menyoroti ancaman judi online yang merusak moral digital generasi muda dan melemahkan kesadaran politik mereka.
Pandangan Islam: Anak Muda Wajib Berpikir Jernih, Menolak Hoaks, dan Mengutamakan Akhlak
Islam menempatkan generasi muda sebagai pilar peradaban dan penjaga kebenaran. Al-Qur’an dan Sunnah memberikan pedoman:
Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka telitilah (tabayyun)…” (QS. Al-Hujurat: 6)
Ayat ini sangat relevan dengan derasnya arus hoaks, propaganda digital, dan manipulasi informasi yang menarget pemilih muda.
Allah berfirman tentang Ashabul Kahfi:
“…Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” QS. Al-Kahfi: 13
Islam memandang kualitas pemuda bukan dari gaya hidup atau emosinya, tetapi dari petunjuk, kecerdasan, dan keteguhan moralnya.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya.” (QS. Al-Isra: 36)
Ini adalah fondasi literasi digital dan literasi politik: berpikir sebelum membagikan, menganalisis sebelum memilih.
Solusi Partai X: Literasi Digital Nasional
Partai X menawarkan langkah-langkah konkret:
- Integrasi pendidikan politik dalam kurikulum sekolah dengan pendekatan kritis, bukan doktriner.
- Gerakan literasi digital nasional untuk membekali pelajar menghadapi hoaks dan manipulasi media.
- Kemitraan Bawaslu, Kemendikbud, dan media untuk membangun budaya demokrasi berbasis data.
- Pemberantasan judi online sebagai perlindungan moral generasi muda.
- Pelibatan pelajar dan mahasiswa dalam forum kebangsaan untuk membahas isu publik dan etika kekuasaan.
Generasi muda adalah penentu arah bangsa. Politik bukan hanya tentang mencoblos, tetapi tentang amanah, akal sehat, dan keberanian berpihak pada kebenaran.
Islam mengajarkan bahwa masa depan negeri ditentukan oleh kesucian nalar dan integritas moral generasinya. Pemuda yang kritis, jujur, dan berakhlak digital adalah benteng peradaban dari manipulasi kekuasaan dan budaya permisif.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Jika pemuda cerdas, maka bangsa kuat. Jika pemuda rapuh, maka republik ikut tumbang.