muslimx.id – Pemerintah tengah mempertimbangkan penambahan muatan sastra dalam pelajaran bahasa Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa langkah ini bisa mengubah nomenklatur menjadi bahasa dan sastra Indonesia. Penyesuaian tersebut akan dibahas dalam revisi Undang-Undang Sisdiknas dan masih berada pada tahap diskusi awal bersama Wakil Menteri Atip Latipulhayat.
Dalam rapat Komisi X DPR, legislator Habib Syarief menyoroti rendahnya literasi bahasa Indonesia di kalangan siswa. Ia mengungkap bahwa siswa SMA negeri banyak yang tidak memahami bahasa Indonesia dengan baik. Penggunaan gawai dinilai turut memperlemah kemampuan berbahasa siswa. Komisi X minta Kemendikdasmen melakukan perbaikan kurikulum secara menyeluruh dan terstruktur.
Penilaian Partai X: Kebijakan Pendidikan Harus Berbasis Keberpihakan pada Mutu
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menekankan bahwa negara memiliki tiga tugas utama: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur pendidikan secara adil dan bermutu.
Menurutnya, penambahan muatan sastra harus memberikan dampak langsung terhadap kemampuan akademik siswa, bukan sekadar perubahan nama mata pelajaran. Reformasi metode pengajaran wajib dilakukan agar tidak berhenti pada level administratif.
Partai X juga menegaskan bahwa guru adalah pilar utama. Kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia harus diperkuat agar mampu menghadapi budaya literasi digital yang terus berubah.
Kebijakan pendidikan tidak boleh hanya menguntungkan wilayah perkotaan atau sekolah unggulan, tetapi harus inklusif untuk seluruh rakyat.
Pandangan Islam: Menuntut Ilmu adalah Kewajiban dan Jalan Peradaban
Islam menempatkan pendidikan sebagai dasar membangun peradaban. Allah SWT berfirman:
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan berkaitan langsung dengan kemuliaan bangsa.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, meningkatkan kualitas pelajaran bahasa Indonesia bahasa persatuan dan identitas bangsa adalah bagian dari menjaga amanah besar yang dititipkan kepada negara dan pendidik.
Solusi Partai X: Reformasi Bahasa Indonesia Berbasis Kualitas dan Kedaulatan Intelektual
Partai X mengajukan solusi konkret:
- Audit nasional kemampuan literasi untuk memetakan kebutuhan pembelajaran secara objektif.
- Pelatihan pedagogik berbasis praktik nyata untuk seluruh guru bahasa Indonesia.
- Integrasi modul literasi digital agar siswa paham bahasa yang digunakan di ruang digital.
- Penyusunan kurikulum sastra melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk menjaga mutu keilmuan.
Penutup: Penguatan Bahasa Indonesia adalah Investasi Peradaban
Prayogi menegaskan bahwa peningkatan mutu pelajaran bahasa Indonesia merupakan investasi jangka panjang untuk kualitas manusia Indonesia.
Partai X berkomitmen mengawal revisi Undang-Undang Sisdiknas agar benar-benar berpihak pada peningkatan mutu, pemerataan pendidikan, dan pembentukan generasi yang cerdas, berakhlak, serta mampu membangun peradaban bangsa.
Setiap kebijakan harus menjawab kebutuhan generasi masa depan, bukan sekadar memenuhi tuntutan administratif.