muslimx.id – Instruksi Presiden Prabowo untuk mempercepat respons penanganan bencana mendapat perhatian publik setelah bencana besar melanda Aceh dan wilayah Sumatera. Seskab Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa Presiden memerintahkan seluruh unsur pemerintah TNI, Polri, BNPB, Basarnas, hingga berbagai kementerian untuk bergerak cepat memperkuat evakuasi, bantuan kesehatan, dan distribusi logistik ke wilayah terdalam. Upaya pengurangan curah hujan melalui teknologi modifikasi cuaca juga turut dioptimalkan.
Negara menekankan bahwa percepatan evakuasi, kehadiran aparat, dan distribusi bantuan harus dilakukan tanpa jeda. Jalur komunikasi darurat telah digunakan Presiden sejak malam kejadian untuk memastikan seluruh lembaga bergerak secara serempak.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga dan kehadiran negara yang nyata di lapangan. Penanganan bencana harus dilakukan cepat, terukur, dan tidak menyisakan kesenjangan antardaerah.
Keterlibatan tenaga kesehatan, relawan, aparat keamanan, hingga tim pencarian dan pertolongan diminta berlangsung tanpa henti. Keselamatan rakyat menjadi prioritas tertinggi, dan setiap sektor diminta bekerja dalam satu arah komando yang jelas.
Pandangan Partai X tentang Tugas Negara
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute Prayogi R. Saputra menegaskan kembali tiga tugas fundamental negara: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil.
Dalam konteks bencana, Partai X menekankan bahwa negara wajib hadir tanpa jeda. Setiap menit keterlambatan dapat memperbesar risiko dan kerugian masyarakat. Tata kelola bencana harus diperkuat melalui sistem yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada keselamatan warga.
Menurut Partai X, pemerintah hanyalah sebagian kecil rakyat yang diberi mandat untuk bekerja bagi kepentingan rakyat banyak. Kekuasaan harus dikelola dengan amanah, efektivitas, dan tanpa kepentingan pribadi.
Pancasila dipandang sebagai pedoman operasional dalam setiap kebijakan publik, termasuk penanganan bencana. Untuk menjaga stabilitas, diperlukan pemisahan yang tegas antara pemerintah sebagai penyelenggara dan negara sebagai institusi milik rakyat.
Pandangan Islam: Negara Wajib Hadir Melindungi Setiap Jiwa
Islam menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar ketika menghadapi bencana. Allah SWT berfirman:
“Barang siapa yang menyelamatkan satu jiwa, maka seakan-akan ia telah menyelamatkan seluruh manusia.” (QS. Al-Ma’idah: 32)
Ayat ini menunjukkan besarnya nilai setiap nyawa manusia di hadapan Allah. Dalam konteks negara, kebijakan yang lambat atau abai dalam penyelamatan jiwa termasuk kelalaian terhadap amanah kepemimpinan.
Allah juga berfirman:
“Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan.” (QS. Al-Ma’idah: 2)
Ayat ini menegaskan pentingnya kerja sama dan sinergi lintas lembaga sebagai bagian dari kewajiban moral dan syar’i.
Rasulullah SAW bersabda:
“Imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan amanah besar yang dipikul negara. Penanganan bencana tidak boleh setengah hati. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas keselamatan rakyatnya.
Solusi Partai X untuk Penguatan Manajemen Bencana
Partai X menawarkan langkah-langkah sistemik untuk memperkuat sinergi nasional:
- Reformasi kelembagaan berbasis data dan teknologi untuk mempercepat respons.
- Pengawasan publik yang diperluas agar setiap proses penanganan tetap transparan.
- Pembangunan sistem evakuasi digital terpadu sehingga informasi korban, akses logistik, dan titik kritis dapat dipantau real time.
- Pembentukan pusat komando nasional 24 jam, memastikan seluruh institusi bekerja dalam ritme yang sama.
Pendekatan ini diharapkan meneguhkan manajemen bencana yang adil, efektif, dan benar-benar berpihak pada keselamatan rakyat.
Penutup: Negara Hadir adalah Amanah, Bukan Pilihan
Instruksi Presiden untuk mempercepat penanganan bencana merupakan langkah penting. Namun sinergi, transparansi, dan kecepatan harus menjadi standar tetap, bukan respons sesaat.
Islam menegaskan bahwa melindungi jiwa adalah kewajiban utama negara. Keadilan, amanah, dan tanggung jawab menjadi prinsip dasar dalam setiap kebijakan publik.
Dengan manajemen bencana yang cepat, terukur, dan berorientasi rakyat, negara benar-benar dapat hadir bagi seluruh warganya sebagaimana amanah syariat dan konstitusi.