muslimx.id — Kualitas sebuah negara sangat ditentukan oleh karakter dan keadilan para pemimpinnya. Dalam perspektif Islam, kepemimpinan yang adil bukan sekadar kekuasaan, melainkan amanah besar yang menentukan arah kehidupan rakyat dan masa depan bangsa.
Islam menempatkan keadilan sebagai fondasi utama tegaknya negara yang kuat dan bermartabat. Allah SWT secara tegas memerintahkan keadilan sebagai prinsip dasar kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.”
(QS. An-Nahl: 90)
Ayat ini menegaskan bahwa keadilan bukan sekadar nilai moral, tetapi kewajiban yang harus tercermin dalam kebijakan, hukum, dan pelayanan negara kepada rakyat.
Negeri yang Baik dalam Perspektif Al-Qur’an
Al-Qur’an menggambarkan negara ideal sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur—negeri yang baik dan mendapat ampunan Allah SWT.
“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Allah) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan kiri. (Dikatakan kepada mereka), ‘Makanlah dari rezeki Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu adalah) negeri yang baik dan Tuhanmu Maha Pengampun.’” (QS. Saba’: 15)
Negeri yang baik ditandai dengan keamanan, kesejahteraan, serta kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab.
Pemimpin Adil, Kedudukan Mulia di Hadapan Allah
Rasulullah SAW menempatkan pemimpin yang adil pada posisi yang sangat mulia. Dalam hadis sahih disebutkan:
“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya, salah satunya adalah pemimpin yang adil.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa keadilan dalam kepemimpinan memiliki nilai ibadah yang tinggi dan menjadi sebab keselamatan di akhirat.
Kekuasaan adalah Amanah, Bukan Hak Istimewa
Islam menegaskan bahwa kekuasaan adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Setiap kebijakan dan keputusan pemimpin akan diperhitungkan di hadapan Allah SWT.
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena itu, kekuasaan tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau mempertahankan kezaliman.
Dampak Kepemimpinan Adil bagi Rakyat
Pemimpin yang adil melahirkan kepercayaan publik, stabilitas sosial, dan kesejahteraan rakyat. Sebaliknya, kepemimpinan yang zalim akan merusak tatanan negara, memperlebar ketimpangan, dan melahirkan krisis berkepanjangan.
Dalam pandangan Islam, keadilan pemimpin adalah kunci lahirnya negara yang aman, kuat, dan bermartabat.
Negara yang baik tidak lahir dari kekuatan senjata atau kekayaan semata, melainkan dari keadilan yang ditegakkan oleh para pemimpinnya. Ketika keadilan menjadi napas kebijakan, negara akan menjadi rumah bersama yang menenteramkan seluruh rakyat.
Islam menegaskan, pemimpin yang adil bukan hanya penyelamat rakyat di dunia, tetapi juga akan dimuliakan di akhirat.