Harga Kebutuhan Terus Naik, Islam Tegur Alasan Usang Penguasa

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id — Kenaikan harga kebutuhan pokok kembali menekan kehidupan rakyat. Mulai dari pangan, energi, hingga layanan dasar, beban hidup masyarakat semakin berat. Namun, pola respons penguasa nyaris tidak berubah: alasan global, cuaca, pasar, dan hubungan anatar negara terus diulang, sementara solusi nyata di tingkat rakyat kerap tertinggal.

Dalam pandangan Islam, kekuasaan tidak dibenarkan bersembunyi di balik alasan yang berulang, sementara penderitaan rakyat dibiarkan berlarut.

Islam menegaskan bahwa keadilan dalam urusan ekonomi adalah kewajiban penguasa. Al-Qur’an mengingatkan, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan” (Q.S. an-Nahl [16]: 90).

Keadilan tidak cukup dinyatakan melalui angka statistik. Ia harus dirasakan langsung di dapur rakyat. Ketika harga terus naik, negara wajib hadir mengoreksi ketimpangan, bukan sekadar menjelaskan penyebabnya.

Alasan Berulang dan Beban yang Selalu Sama

Islam mengecam sikap pemimpin yang menghindar dari tanggung jawab. Al-Qur’an menegaskan, “Dan berhentilah kamu, sesungguhnya kamu akan dimintai pertanggungjawaban” (Q.S. ash-Shaffat [37]: 24).

Ayat ini menjadi peringatan bahwa alasan boleh disampaikan, tetapi tidak boleh dijadikan tameng untuk menghindari kewajiban melindungi rakyat dari dampak kenaikan harga.

Hadis tentang Kepemimpinan dan Kepedulian

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa pemimpin wajib peka terhadap penderitaan rakyat. “Tidaklah seorang pemimpin menutup pintunya dari kebutuhan rakyatnya, kecuali Allah akan menutup pintu langit dari kebutuhannya” (H.R. Tirmidzi).

Hadis ini menegaskan bahwa ketidakpekaan terhadap kesulitan hidup masyarakat adalah bentuk kelalaian kepemimpinan.

Negara Bukan Sekadar Pemberi Alasan

Menanggapi situasi ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan kembali peran dasar negara: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.

Menurutnya, ketika harga terus naik, negara tidak boleh hanya hadir sebagai juru bicara situasi global. Negara harus menjadi pelindung daya beli rakyat dan pengatur pasar agar tidak selalu rakyat yang menanggung beban.

Solusi Islam atas Kenaikan Harga Berulang

Agar kebijakan harga sejalan dengan nilai Islam dan keadilan sosial, sejumlah solusi perlu segera diterapkan:

  1. Intervensi Harga yang Adil dan Terukur
    Negara wajib mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau, terutama bagi kelompok rentan.
  2. Perlindungan Daya Beli Rakyat
    Kebijakan upah, subsidi tepat sasaran, dan bantuan sosial harus disesuaikan dengan realitas kenaikan biaya hidup.
  3. Pembenahan Tata Niaga dan Distribusi
    Islam melarang praktik yang merugikan masyarakat, termasuk penimbunan dan permainan harga. “Barang siapa menimbun, maka ia berdosa” (H.R. Muslim).
  4. Komunikasi Jujur dan Solutif
    Penjelasan pemerintah harus disertai langkah konkret, bukan sekadar pengulangan alasan.
  5. Penguatan Peran Negara sebagai Pengatur Pasar
    Negara harus hadir aktif mengatur pasar demi kemaslahatan umum, bukan membiarkan mekanisme pasar berjalan tanpa kendali.

Islam menegaskan bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan panggung pembenaran. Ketika harga terus naik dan alasan terus diulang, teguran Islam menjadi jelas: penguasa dituntut bertindak adil dan berpihak.

Negara yang baik bukan yang pandai menjelaskan krisis, melainkan yang mampu melindungi rakyatnya dari dampak krisis tersebut.

Share This Article