Penulisan Ulang Sejarah Nasional Indonesia: Bebaskan Dari Kepentingan Oknum Pejabat

muslimX
By muslimX
3 Min Read

Pemerintah Indonesia tengah menjalankan proyek besar penulisan ulang sejarah nasional yang ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2025. Proyek ini bertujuan untuk memperbaharui dan menyusun ulang narasi sejarah bangsa dengan pendekatan yang lebih objektif dan menyeluruh. Namun, di tengah pelaksanaan proyek ini, sejumlah akademisi dan pemerhati sejarah mengingatkan pentingnya menjaga proses ini agar terbebas dari kepentingan tertentu.

Menurut Dr. Sulvi Sofiana, seorang akademisi dari Universitas Negeri Surabaya (UM Surabaya), penulisan ulang sejarah Indonesia harus dilaksanakan dengan semangat kejujuran dan integritas, jauh dari intervensi pejabat yang dapat mengubah fakta sejarah sesuai dengan kepentingan golongan tertentu. Ia mengungkapkan bahwa sejarah yang ditulis dengan memihak atau dipengaruhi oleh kepentingan kelompok tertentu berpotensi merusak fondasi kebangsaan dan menyulut perpecahan.

Salah satu bentuk manipulasi sejarah yang kerap terjadi adalah mengubah atau menafsirkan ulang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia agar sesuai dengan agenda kelompok atau golongan partai. Padahal, sejarah merupakan bagian dari identitas bangsa yang tidak boleh dipermainkan hanya untuk meraih keuntungan sesaat.

Dalam pandangan Islam, kejujuran adalah salah satu nilai utama yang harus dijunjung tinggi dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal penulisan sejarah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

“Barang siapa yang menyampaikan sebuah berita, maka hendaknya ia menyampaikannya dengan jujur.” (HR. Bukhari)

Penulisan sejarah adalah bentuk komunikasi yang penting bagi pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu, sejarah harus disampaikan dengan objektivitas dan kebenaran. Islam mengajarkan bahwa kebenaran adalah hal yang tidak bisa dikompromikan, bahkan jika hal tersebut menyangkut kelompok atau pihak yang berkuasa.

Dalam konteks ini, apabila sejarah ditulis dengan niat untuk mendukung kepentingan golongan tertentu, itu termasuk dalam kategori kebohongan yang dapat merusak kedamaian dan keadilan. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga keadilan dalam semua bentuk kehidupan. Sejarah yang ditulis dengan cara yang tidak jujur bisa menciptakan ketidakadilan terhadap generasi mendatang, yang akan mewarisi pemahaman yang keliru tentang masa lalu bangsa mereka.

Karena sejarah Indonesia merupakan cermin perjalanan bangsa yang harus dihormati dan dipahami dengan segala kompleksitasnya. Penulisan ulang sejarah yang bebas dari kepentingan golongan akan memberikan gambaran yang lebih objektif dan adil tentang perjuangan bangsa. Hal ini penting agar generasi muda Indonesia dapat mempelajari sejarah dengan benar, memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan membangun rasa kebanggaan serta rasa tanggung jawab terhadap bangsa.

Jika proyek penulisan ulang sejarah berhasil dijalankan dengan penuh integritas, maka sejarah yang tercipta akan menjadi alat pemersatu bangsa, bukan justru memperburuk perpecahan. Penulisan sejarah yang jujur dan adil adalah langkah penting dalam membangun Indonesia yang lebih kuat dan bersatu.

Share This Article