BPJS Hewan di Tengah Krisis Layanan Manusia? Dalam Islam, Prioritas Menolong Sesama Manusia adalah Kewajiban Utama Negara

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id Wacana tentang BPJS hewan yang dilontarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi perbincangan hangat. Meskipun telah diklarifikasi bahwa program ini tidak akan memungut iuran dan masih berupa rencana subsidi untuk hewan milik warga kurang mampu, masyarakat tetap mempertanyakan urgensinya.

Di saat rakyat sendiri masih kesulitan mengakses layanan BPJS Kesehatan, dari antrean panjang, layanan yang kurang manusiawi, hingga tunggakan iuran munculnya rencana perlindungan kesehatan untuk hewan menimbulkan tanda tanya besar:
Apakah negara sedang kehilangan arah dalam menata prioritas?

Menolong Makhluk Hidup Itu Mulia, Tapi Manusia Tetap yang Diutamakan

Islam mengajarkan kasih sayang terhadap seluruh makhluk, termasuk hewan. Rasulullah ﷺ pernah menegur sahabat yang menyiksa binatang dan bahkan menjamin surga bagi wanita yang menolong anjing kehausan.

“Dalam setiap makhluk hidup, ada pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, Islam menempatkan kebutuhan manusia di atas segalanya. Terutama dalam hal hak dasar seperti kesehatan, sandang, dan pangan.

Negara dalam Islam: Melayani Manusia Terlebih Dahulu

Negara dalam konsep Islam adalah ra’in (penggembala), yaitu pihak yang bertanggung jawab atas kemaslahatan rakyatnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin.” (HR. Bukhari & Muslim)

Ketika rakyat masih kebingungan membayar iuran BPJS, tidak mendapatkan pelayanan layak di puskesmas atau rumah sakit, dan antre berbulan-bulan demi rujukan spesialis, maka:

Melahirkan program untuk hewan, meski niatnya baik, adalah bentuk pengabaian terhadap prioritas utama: manusia.

Jangan Melompati Tanggung Jawab dengan Program Populis

Partai X secara tegas menyebut bahwa kebijakan BPJS hewan bisa menjadi “pencitraan mewah” yang mengabaikan realita. Dalam Islam, hal ini sangat selaras dengan peringatan Allah:

“Apakah kamu menyuruh manusia berbuat kebaikan, sedangkan kamu lupa pada dirimu sendiri?” (QS. Al-Baqarah: 44)

Program perlindungan makhluk hidup lain tidak boleh hadir dengan mengorbankan hak dasar manusia. Prioritas harus diluruskan: manusia dulu, hewan kemudian.

Solusi dalam Islam: Prioritas Kesejahteraan dari Akar

Sama seperti Partai X, Islam mengajarkan bahwa perubahan sosial harus dimulai dari akar masalah:

  1. Perbaiki layanan kesehatan manusia terlebih dahulu
  2. Tingkatkan kualitas rumah sakit, puskesmas, dan distribusi dokter
  3. Bangun sistem yang adil dan tidak menyulitkan rakyat miskin
  4. Baru setelah itu, program perlindungan hewan bisa dibangun sebagai bagian dari rahmatan lil ‘alamin

Islam Bukan Anti Perlindungan Satwa, Tapi Mengajarkan Keseimbangan

Apresiasi terhadap makhluk hidup memang bagian dari ajaran Islam. Tapi seperti yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, keseimbangan dan keadilan tetap menjadi dasar.

Rakyat yang menderita karena pelayanan dasar yang buruk adalah amanah yang lebih berat daripada merawat hewan peliharaan, betapa pun mulianya niat itu.

Jangan Jadikan Rakyat Penonton, Saat Negara Sibuk Membuat Program Pencitraan

Dalam Islam, pemimpin yang adil akan diangkat tinggi di sisi Allah. Tapi pemimpin yang menelantarkan umatnya, bahkan untuk hal sekecil BPJS akan dimintai pertanggungjawaban.

“Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum Muslimin, lalu ia mati dalam keadaan menipu mereka, kecuali Allah haramkan surga atasnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka pertanyaannya bukan: “Kenapa hewan dirawat?”
Tapi: “Kenapa rakyat masih menjerit dan negara memilih diam?”

Share This Article