Al-Kahfi dan Hari Jumat: Menyelamatkan dari Fitnah Dajjal?

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id — Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi menyesatkan, tantangan akidah, dan derasnya arus digital yang tidak terkendali, umat Islam diingatkan untuk kembali kepada pegangan utama, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, yang disebutkan dalam hadits sahih sebagai perlindungan dari fitnah Dajjal.

Hadits Shahih: Perlindungan dari Dajjal

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, ia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim no. 3392, Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra no. 5996. Ibnu Hajar dalam Takhrijul Adzkar mengatakan, “Hadis hasan.”)

Dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda:

“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim, no. 809)

Hadits-hadits ini menjadi dasar kuat untuk menjadikan pembacaan Al-Kahfi sebagai rutinitas pekanan yang sangat bermanfaat secara spiritual.

Makna Surat Al-Kahfi: Cahaya dalam Kegelapan Zaman

Surat Al-Kahfi memuat empat kisah utama:

  1. Ashabul Kahfi (Pemuda Gua) – tentang pemuda yang bertahan menjaga iman di tengah tekanan penguasa zalim.
  2. Pemilik Dua Kebun – kisah tentang godaan kekayaan dan kesombongan.
  3. Musa dan Khidir – tentang ilmu, kesabaran, dan takdir ilahi.
  4. Dzulqarnain – kepemimpinan yang adil dan tangguh dalam membatasi kerusakan Yakjuj dan Makjuj.

Keempat kisah ini merepresentasikan fitnah harta, kekuasaan, ilmu, dan akidah, yang juga merupakan empat fitnah besar menjelang kiamat sehingga Al-Kahfi relevan sebagai benteng iman.

Al-Qur’an Mendorong Perlindungan dari Fitnah Akhir Zaman

Allah SWT berfirman:

“Dan katakanlah: ‘Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir’…” (QS. Al-Kahfi: 29)

Ini menegaskan bahwa kebenaran telah jelas. Namun, hanya mereka yang menjaga iman dan melindungi diri dengan ilmu dan amal yang akan bertahan dari fitnah yang membingungkan.

Dajjal: Fitnah Terbesar Menjelang Kiamat

Nabi SAW bersabda:

“Tidak ada satu makhluk pun sejak Adam diciptakan sampai hari kiamat yang lebih besar fitnahnya daripada Dajjal.” (HR. Muslim, no. 2946)

Dajjal bukan sekadar sosok, tapi juga sistem dan pola kehidupan yang membalik nilai-nilai: yang batil tampak benar, yang benar dianggap sesat. Membaca dan menghayati Al-Kahfi menjadi filter keimanan di tengah fitnah yang membutakan.

Kesimpulan: Membangun Ketahanan Iman Melalui Al-Kahfi

Membaca Surat Al-Kahfi setiap hari Jumat bukan sekadar rutinitas ibadah, tapi strategi perlindungan spiritual dari gelombang fitnah modern. Ini adalah warisan sunnah Nabi SAW yang terbukti aplikatif hingga hari ini.

Mari kita jadikan hari Jumat sebagai momentum membangun iman, menguatkan keluarga, dan menghidupkan cahaya Al-Kahfi di rumah-rumah kita.

“Maka bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-Nya…” QS. Al-Kahfi: 28)

Share This Article